JABAR EKSPRES – Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 tidak lagi akan dilakukan setiap tahun. Kebijakan ini adalah implementasi dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang disahkan pada akhir Oktober.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, menjelaskan bahwa rekrutmen CPNS 2024 tidak akan lagi dilakukan setahun atau dua tahun sekali, tetapi akan dilakukan setiap tiga bulan sekali.
”Jadi, ke depan rekrutmen tidak ritual dua atau satu tahunan. Karena tiap tiga bulan bisa ada rekrutmen ASN,” ucap MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas.
Kebijakan rekrutmen CPNS 2024 ini juga merupakan upaya untuk menghentikan perekrutan tenaga honorer. Sebelumnya, ketika ada pegawai yang pensiun, kekosongan jabatan tersebut tidak langsung diisi karena perekrutan baru dilakukan setahun atau dua tahun kemudian.
Dengan kebijakan baru ini, pemerintah akan mendata pegawai ASN yang pensiun dan proses rekrutmen akan dilakukan segera setelah ada kekosongan jabatan.
Meskipun rekrutmen akan dilakukan secara berkala, pemerintah tidak akan secara massal merekrut CPNS sesuai dengan jumlah pegawai yang pensiun.
Baca Juga: Kabar Baik! CPNS 2024 Ada 1,3 Juta Formasi yang Siap Diisi
Pertumbuhan kebutuhan di kementerian, baik positif maupun negatif, akan dipertimbangkan sebelum melakukan perekrutan. Pemerintah juga akan menggenjot digitalisasi untuk membuat birokrasi lebih ramping dan efisien.
Dalam seleksi CPNS tahun depan, fokus perekrutan akan difokuskan pada kebutuhan tenaga pendidikan dan kesehatan hingga tahun 2030. Pemerintah telah memetakan proyeksi kebutuhan di sektor-sektor ini, dengan pertumbuhan kebutuhan ASN yang masih positif.
Namun, untuk tenaga teknis fungsional, jumlah pegawai yang pensiun dan rekrutmen baru diharapkan seimbang. Sementara itu, tenaga teknis pelaksana masuk dalam skema negative growth sehingga tidak akan direkrut lagi.
Pemerintah juga akan memberikan kesempatan bagi digital talent dalam rekrutmen tahun depan. Tujuan dari rekrutmen digital talent adalah untuk memberikan dampak pada percepatan ekonomi lokal dan nasional.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Nunuk Suryani, mengungkapkan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, telah bertemu dengan Menteri PANRB untuk membahas mekanisme seleksi CPNS guru tahun 2024.