BACA JUGA: UMK Jawa Barat 2024 Disahkan, 6 hal Ini Jadi Sorotan!
Sektor Pertanian Belum Memikat Kaum Milenial
Kondisi yang memprihatinkan berikutnya dari sektor pertanian di Jabar adalah masih rendahnya generasi milenial yang mau berkecimpung sebagai petani. BPS mencatat bahwa komposisi petani menurut sebaran usianya di Jabar masih didominasi oleh kelompok usia generasi X dan baby boomer. BPS mencatat petani usia generasi x mencapai 42,52 persen, kemudian usia generasi baby boomer ada di angka 32,43 persen.
Sementara untuk petani usia generasi milenial hanya di angka 20,67 persen. “Sektor pertanian masih belum menjadi daya tarik bagi millenial di Jabar,” terang Marsudijono.
Jika dilihat secara global, petani milenial atau yang dalam rentang usia 19-39 tahun di Indonesia tercatat ada 6.183.009 orang. Kisarannya 21,93 persen dari total petani di Indonesia sebanyak 28.192.693 orang.
Kemudian, provinsi dengan petani milenial terbanyak ada di Jawa Timur, dengan jumlah 971.102 orang. Urutan kedua adalah Jawa Tengah dengan 625.807 orang. Sementara Jabar ada di urutan ketiga dengan 543.044 orang.
BACA JUGA: Selama Pancaroba, BPBD Jabar Catat Sekitar 45 Kejadian Longsor
Luas Panen Padi di Jabar diprediksi Anjlok
Masih soal pertanian, BPS juga sempat mencatat bahwa luas panen padi di Jabar menunjukkan tren negatif. Luas panen pada 2023 kali ini diperkirakan mencapai 1,58 juta hektar atau mengalami penurunan 81,53 ribu hektar atau 4,90 persen jika dibanding 2022 yang tembus di angka 1,66 juta hektar.
Kabar buruk juga terlihat pada perkiraan produksi padi pada 2023. BPS memperkirakan produksi padi pada 2023 ada di angka 9,10 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka itu turun sebanyak 337,79 ribu ton atau 3,58 persen dibanding produksi pada 2022 sebesar 9,43 juta ton GKG.
Sementara, untuk daerah yang menjadi lumbung padi andalan atau tertinggi di Jabar adalah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang. Perkiraan produksi pada 2023 ini adalah Kabupaten Indramayu 1,41 juta ton, Kabupaten Karawang 1,09 juta ton dan Kabupaten Subang 1,01 juta ton. (son)
BACA JUGA: Musim Kemarau 2023, Bandung Raya Dihantui Bencana Hidrometeorologi