“Pada tahun 2023, sebanyak 41 WUB telah mengikuti proses akselerasi. Namun, belum mencapai tahap mitra,” jelas Emir.
Langkah ini merupakan harapan pemerintah Kota Cimahi agar produk asli dari masyarakat Cimahi. Khususnya pada UMKM yang sedang mengembangkan bisnisnya dapat terus menembus pasar.
BACA JUGA: Pemkot Dorong UMKM di Kota Bogor Ikuti Program Sehati, Ini Manfaat dan Persyaratannya!
“Upaya ini bertujuan untuk mendorong produk-produk dari Cimahi agar dapat dikenal dan diterima di luar wilayah Cimahi. Setidaknya di daerah sekitar, seperti Bandung, KBB, atau Kabupaten Bandung,” ungkap Emir.
Hingga saat ini, upaya tersebut terus dilakukan dengan membangun mindset pada para pelaku usaha mandiri, dengan memberikan pembinaan seputar usaha.
“Strategi pemasaran yang kami terapkan bertujuan untuk meraih pasar lebih luas. Selain meningkatkan kapasitas di dinas, kami juga fokus pada pembangunan mindset kewirausahaan dengan memberikan dasar-dasar yang dibutuhkan. Kami memberikan bimbingan untuk membuka akses pasar, sehingga para pelaku usaha dapat mandiri dalam pengembangan bisnis mereka,” tambahnya.
Berdasarkan data yang didapatkan, tercatat bahwa sebanyak 60% dari usaha mikro berlokasi di Cimahi Selatan, 28% di Cimahi Utara, dan 12% di Cimahi Tengah. Jumlah keseluruhan UMKM di Kota Cimahi mencapai 5.894 unit.
Di samping itu, berdasarkan jenis produknya, terdapat data mengenai perkembangan usaha mikro di Kota Cimahi, dengan 50% fokus pada produk kuliner, 23% pada sektor TFT, 10% menghasilkan produk kerajinan, 8% bergerak di bidang telematika, dan 9% terlibat dalam sektor lainnya. (mong)