JABAR EKSPRES – Dinas Sosial (Dinsos) mengakui kelemahan Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pihaknya membeberkan kelemahan seperti belum adanya tempat rehabilitasi.
Hal ini diungkap oleh Kepala Dinsos Jabar Ida Wahidah Hidayati, saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Senin (4/11).
Ida mengatakan, penanganan ODGJ selau dititipkan kepada beberapa daerah seperti salah satunya Cilacap Jawa Tengah (Jateng).
Tercatat, ada 36 lembaga kesejahteraan rakyat (LKS) yang bekerjasama dengan Dinsos provinsi maupun kabupaten kota, dalam menangani ODGJ di Jabar.
“Memang ODGJ ini dalam tanda kutip sembuhnya tidak bisa permanen, dan memang kelemahan kita itu, Provinsi Jawa Barat belum punya panti untuk penanganan ODGJ. Sehingga, kita banyak menitipkan ke lembaga-lembaga kesejahteraan sosial (LKS) di masyarakat,” ujarnya
Bedasarkan catatannya, Ida menambahan saat ini ada ribuan ODGJ yang terdata di Dinsos Jabar. Oleh karenanya, agar penanganan ODGJ di Jabar dapat berjalan secara optimal, Ia mengaku pihaknya kini tengah membangun tempat rehabilitas yang berlokasi di Kabupaten Sumedang.
“Ini (Tempat Rehabilitasi) khsus untuk ODGJ, Sudah ada sekitar 70 persen (pembangunannya). Insyaallah tahun depan beroperasi untuk kapasitas sementara 80 orang (ODGJ). Tapi pembangunannya masih Berlanjut. Jadi saya ingin kapasitasnya nanti diatas 500, sehingga mudah-mudah kalau tahun depan, insyaAllah permasalahan ODGJ (di Jabar) bisa ditangani,” pungkasnya
(San).