Gaza Mencekam! Militer Israel Minta Warga Palestina Mengungsi

JABAR EKSPRES – Militer Israel memperbarui seruannya untuk melakukan evakuasi massal di kota Khan Younis yang terletak di selatan Jalur Gaza.

Puluhan ribu warga Palestina yang terlantar telah mencari perlindungan di kota tersebut selama beberapa minggu terakhir akibat serangan militer Israel yang memperluas serangannya. Serangan ini bertujuan untuk menyingkirkan penguasa Gaza yaitu Hamas.

Israel yang dibantu Amerika Serikat terus melakukan serangan mematikan terhadap Hamas dengan tekanan yang semakin meningkat. Namun, jumlah korban sipil yang terus bertambah meningkatkan tekanan untuk kembali ke meja perundingan.

Perang ini telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan membuat lebih dari tiga perempat populasi di Jalur Gaza menjadi pengungsi yang kehabisan tempat yang aman.

Wilayah-wilayah yang terisolasi menjadi tidak dapat dihuni dan sebagian besar kota-kota seperti Kota Gaza telah dihancurkan oleh serangan darat.

Meskipun militer Israel memperingatkan warga untuk melakukan evakuasi, sebagian besar warga menolak karena tidak ada tempat yang aman di Gaza. Jumlah korban tewas dan terluka terus meningkat, dengan sekitar 15.500 orang tewas dan lebih dari 41.000 orang terluka sejak awal serangan pada Oktober.

Baca Juga: Konflik Palestina-Israel Kembali Memanas! Total Korban 15.500 Orang Lebih

Harapan akan gencatan senjata sementara memudar setelah Israel memanggil pulang para perundingnya.

Sementara AS, Qatar, dan Mesir berusaha untuk mencapai gencatan senjata yang lebih lama. AS mengecam pengungsian massal dan pembunuhan warga sipil oleh Israel, sambil menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan relokasi paksa warga Palestina atau pengubahan perbatasan Gaza. Namun, tidak jelas sejauh mana AS dapat menekan Israel dalam mengendalikan serangannya.

Israel menolak saran AS untuk menyerahkan kontrol Gaza kepada Otoritas Palestina yang diakui secara internasional. Konflik ini juga menghambat upaya-upaya untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan negara Palestina.

Pada saat jeda minggu lalu di Gaza, warga Palestina berusaha membeli makanan dan kebutuhan pokok serta menguburkan keluarga yang meninggal, namun mereka kembali harus bertahan dari serangan udara Israel.

Salah seorang anak laki-laki mencium mayat adiknya yang berlumuran darah setelah serangan udara merenggut nyawa banyak orang, termasuk anak-anak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan