JABAR EKSPRES – Persoalan sampah masih menjadi tugas besar dalam pengelolaannya, baik oleh pemerintah juga masyarakat di berbagai daerah, termasuk wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Meski demikian, warga di Kampung Cibintinu, Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung telah berhasil mengelola sampah dengan dukungan kerjasama oleh Subsektor 5 Sektor 21 Citarum Harum.
Program tersebut dilakukan melalui Bank Sampah Cisangkuy Lestari, dalam pengelolaan limbah rumah tangga berbasis sirkular ekonomi.
Komandan SubSektor 5 Sektor 21 Citarum Harum, Serma Suyatman mengatakan, pengelolaan sampah yang ada di wilayah Desa Sukasari tersebut, merupakan kolaborasi antara Citarum harum, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisangkuy dan Masyarakat yang tergabung dalam Bank Sampah Cisangkuy Lestari.
“Pengelolaan ini merupakan Program lingkungan pengelolaan sampah yang berbasis ekonomi sirkular” kata Suyatman kepada Jabar Ekspres, Senin (4/12).
Dia memaparkan, mengenai proses secara teknisnya, pengelolaan sampah dilakukan oleh masyarakat dengan cara dipilah dan residunya dimusnahkan.
“Residu yang dimusnahkan itu menggunakan teknologi tepat guna hasil karya warga setempat juga,” papar Suyatman.
Diketahui, ekonomi sirkular secara sederhana merupakan suatu model ekonomi yang berusaha mempertahankan nilai produk, bahan baku, dan sumber daya semaksimal mungkin.
Dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, sistem yang diterapkan berprinsip pada pengurangan sampah yang mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Oleh sebab itu, melalui pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, maka setiap sampah, emisi, dan energi yang terbuang akan diupayakan untuk diminimalisir dengan seoptimal mungkin.
“Sampah dari warga sekitar dikelola dengan sistem dipilah antara organik dan non-organik, yang bernilai ekonomi dan bisa dimanfaatkan kembali menjadi pupuk,” bebernya.
Suyatman menyampaikan, dengan adanya pengelolaan sampah berbasis sirkular ekonomi tersebut, sangat memungkinkan untuk ditiru oleh desa-desa yang lain.
“Karena dengan pengelolaan yang benar, sampah bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Suryatman menilai, dengan adanya kemauan dari masyarakat dan kolaborasi bersama pemerintahan, maka pengelolaan sampah yang kerap jadi tugas besar bisa diselesaikan.
“Bahkan kolaborasi dengan RW atau desa, terbukti oleh Bank Sampah Cisangkuy Lestari,” imbuhnya.