Enam Bulan Digembleng Berwirausaha di IPB, Ratusan Mahasiswa dari 32 Perguruan Tinggi Ciptakan 139 Usaha

Enam Bulan Digembleng Berwirausaha di IPB, Ratusan Mahasiswa dari 32 Perguruan Tinggi Ciptakan 139 Usaha
IPB University saat menggelar penutupan Program Kewirausahaan 2023. (Yudha Prananda / Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – IPB University sukses menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan program Wirausaha Merdeka (WMK) 2023 yang berlangsung selama enam bulan.

Program besutan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang juga dirangkaikan dengan dua program internal IPB University yakni Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Startup School tersebut resmi ditutup di Gedung GWW IPB University pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Prof. Deni Noviana menyebut, kegiatan itu dirancang untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa mencakup pemahaman, perencanaan, analisis hingga evaluasi bisnis.

Baca Juga:Persib Wajib Waspadai Kebangkitan PSM MakassarKammi Bandung Minta Pendidikan Harus jadi Prioritas di 2024

Tercatat, sebanyak 596 mahasiswa terlibat dalam ajang pembinaan khusus di bidang enterpreneur tersebut. 367 di antaranya merupakan mahasiswa dari 32 Perguruan Tinggi di 16 provinsi se-Indonesia.

Melalui tiga program ini mahasiswa diharapkan dapat membentuk karakter dan semangat berwirausaha, agar mampu memanfaatkan peluang yang ada dalam menciptakan usaha sendiri selama kuliah dan setelah lulus kuliah, sehingga pada akhirnya lulusan perguruan tinggi tidak hanya sekedar pencari kerja namun bisa menjadi pengusaha hingga pencipta lapangan kerja.

Menurutnya, dengan adanya tiga program tersebut dapat mendorong Indonesia menjadi negara maju yang salah satu indikatornya dinilai dari persentase perkembangan enterpreneur diangka 7 persen. Sementara di Indonesia persentasenya baru berada diangka 3,6 persen.

“Mahasiswa IPB sendiri kita sudah lakukan talent maping dari mereka masuk, 45 persen ingin jadi pengusaha yang jadi dosen 10 persen, 40 persen lagi jadi profesional seperti kerja di BUMN dan sebagainya,” ungkap Prof. Deni.

0 Komentar