Kawasan Stasiun Cimekar Tergenang Banjir, Akses ke Kereta Cepat Whoosh Terhambat

JABAR EKSPRES – Hujan dengan intenistas tinggi cukup deras mengguyur sejumlah titik wilayah Kabupaten Bandung, termasuk di daerah Cimekar, Kecamatan Cileunyi.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, hujan mengguyur sejak pukul 13.30 hingga sekira 16.00 WIB pada Jumat, 1 Desember 2023.

Akibat guyuran hujan yang tergolong deras dengan waktu yang cukup lama itu, kawasan Stasiun Cimekar dan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Woosh tergenang air banjir.

Salah seorang warga sekitar Cimekar, Sofyan (52) mengaku, kawasan stasiun tersebut mulai direndam banjir sekira pukul 14.00 WIB.

“Banjir pas masih turun hujan siang tadi, sampai sekitar jam 15.00 (WIB) tadi masih turun hujan deras, kemungkinan sekarang banjir belum surut,” kata Sofyan, Jumat, 1 Desember 2023.

BACA JUGA: Hujan Deras, 7 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bandung Terendam Banjir

Dia menyampaikan, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berada di luar Stasiun Cimekar, mulai membubarkan diri dan berusaha mendorong gerobak akibat banjir mulai naik.

“Sebelum air tinggi merendam kawasan Stasiun Cimekar, PKL masih pada jualan. Karena hujan deras jadi air dari saluran anak sungai meluap,” ujar Sofyan.

Dia menjelaskan, banjir yang menggenangi kawasan Stasiun Cimekar itu, ketinggiannya sekira 30 sampai 50 sentimeter atau mencapai betis orang dewasa.

“Jadi susah dilewatin sama kendaraan, apalagi motor. Tadi aja banyak yang mogok,” tutup Sofyan.

Melalui tayangan video warga berdurasi 11 detik yang diterima Jabar Ekspres, menampilkan suasana banjir menggenangi kawasan Stasiun Cimekar hingga menutupi ruas jalan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska memaparkan, akibat hujan deras membuat sejumlah titik saluran drainase dan sungai alami peningkatan debit air.

BACA JUGA: Ribuan Rumah Terendam Banjir di Wilayah Kabupaten Bandung

“Di Desa Tegalluar akibat luapan Sungai Cikeruh hingga mengakibatkan banjir ke pemukiman warga dengan ketinggian 20 hingga 50 sentimeter,” paparnya.

Dijelaskan Uka, Sungai Cikeruh yang berada di Desa Tegalluar, mengalami kenaikan debit air yang mengakibatkan banjir selain menutupi ruas jalan, juga menggenangi pemukiman warga.

“Tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan