JABAR EKSPRES – Setiap kali selesai melakukan sholat, khususnya sholat fardhu, banyak orang langsung mengucapkan istigfar. Apa Pentingnya membaca istigfar setelah melakukan sholat dan ibadah lainnya akan diulas dalam tulisan ini.
Berdasarkan tulisan dari Ustadz Ammi Nur Baits, dapat diketahui bahwa setiap kali manusia melakukan ibadah, belum tentu ibadah tersebut sempurna sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Rosulullah.
Karena setan juga selalu berusaha mengganggu setiap ibadah yang dilakukan manusia, karenanya, baik disadari atau tidak, kadang manusia melakukan kesalahan dan menjadi kekurangan dalam ibadahnya.
Baca juga : 12 Macam Bacaan Istigfar dan Waktu Terbaik Membacanya
Padahal, Allah Ta’ala menciptakan kita tujuan adalah agar kita beribadah. Allah berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. ad-Dzariyat: 56)
Ada banyak bentuk ibadah yang Allah perintahkan kepada kita. Dan kita sangat yakin, ketika kita melaksanakan sekian banyak ibadah itu, masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Inilah yang menjadi alasan terbesar, mengapa kita memohon ampun kepada Allah, seusai ibadah. Minta ampun karena kita menyadari, ibadah yang kita lakukan barangkali tidak sesuai yang dikehendaki oleh Allah. Menyadari adanya banyak kekurangan dari ibadah yang kita lakukan.
Karena itulah, terdapat banyak perintah baik dalam al-Quran maupun hadis, agar kita mengakhiri amal kita dengan istighfar.
Berikut beberapa ibadah yang diakhiri dengan istigfar, diantarannya:
1. Seusai shalat tahajud
Setiap kali selesai melakukan sholat tahajud, sebaiknya selalu diakhiri dengan istighfar. Apalagi di waktu sahur. Allah berfirman,
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Dan mereka yang rajin istighfar di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)
Allah juga berfirman di akhir surat al-Muzammil, yang membahas masalah tahajud,
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآَنِ…
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran.