JABAR EKSPRES – Meledaknya tabung gas CNG di Jalan Sukabumi-Bogor pada Senin, 27 November 2023, masih menyita perhatian publik. Selain mengakibatkan dua orang tewas, serta tujuh orang lainnya mengalami luka, efek dari ledakan tersebut membuat sejumlah bangunan mengalami kerusakan.
Kerusakan itu juga dialami oleh Dio (43), seorang pemilik toko yang terkena dampak dari ledakan. Akibat dari peristiwa itu, dirinya harus menutup toko tersebut selama dua hari.
Dio menjelaskan kepada awak media, tiga usahanya yang sedang dijalani, terpaksa harus ditutup. Selain tidak mendapatkan omzet dari berjualan, Dio juga mengalami kerugian yang besar. Maka dari itu, dirinya menuntut ganti rugi kepada perusahaan.
Baca juga: Kuasa Hukum Penggarap Layangkan Somasi, Imbas Forkopimcam Cijeruk Hanya Beri Janji Manis
“Pengen ganti rugi, apalagi udah 2 hari gak jualan, aktivitas tutup,” ujar Dio pada awak media Rabu 29 November 2023 kemarin.
Toko Dio yang tutup itu antara lain, toko pakaian, rumah makan pecel lele, serta cafe yang berada di lantai dua.
Dio mengungkapkan bahwa dari kejadian tersebut, tokonya mengalami kerusakan retakan pada bangunan, dinding kaca yang pecah, gerobak pecel yang rusak, hingga pakaian yang dijual kotor. Berdasarkan hal tersebut, Ia ditaksir mengalami kerugian hingga ratusan juta.
“Kerugian ada Rp200 juta lebih,” paparnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa beberapa orang dari perusahaan yang tabung gasnya meledak di ruas Jalan Sukabumi-Bogor.
“Kita masih melakukan pemeriksaan di seputar manajemen, beberapa anggota kami melakukan pemeriksaan sekitar tiga orang dari perusahaan,” ujarnya pada Rabu 29 November 2023 malam.
Saat disinggung oleh awak media soal perusahaan tersebut dari mana, Ali mengatakan bahwa perusahaan tersebut berasal dari Bekasi.
“Raja Gas Samudera (RGS) di Bekasi sana” jelasnya. (Mg9)
Baca juga: Pencarian Tabung Gas CNG Terus Berlanjut, Hasilnya Tetap Nihil