Terakhir, everybody needs to start somewhere, termasuk Raffi sendiri. Yang penting di sini adalah infrastruktur dari bisnis itu sendiri. Branding dapat diubah, tetapi fondasi dari bisnis tersebut dapat terus digunakan.
“Nyawa dari sebuah bisnis ada pada kita sendiri. Jarang ada bisnis yang mampu meledak tanpa disentuh oleh kepalanya,” ujar Raffi.
Mahasiswa SBM ITB sangat antusias menyimak dan bahkan bertanya tentang tantangan, permasalahan bisnis, risiko, termasuk peluang bisnis-bisnis baru saat ini dan ke depan dengan target customer Gen Z. (*)