JABAR EKSPRES – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bogor menyikapi serius angka pengangguran terbuka yang diketahui sempat melonjak tinggi.
Menurutnya, Disnaker harus lebih produktif dalam merespon situasi dan kondisi saat ini melalui beragam program-program inovasi.
“Ke depan tentu ini harus ada sebuah langkah yang komprehensif khususnya di bidang pelatihan-pelatihan pekerjaan,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres dikutip Kamis, 23 November 2023.
BACA JUGA: Pengamat Ekonomi Unpas Beri Solusi Ini untuk Tekan Pengangguran di Kota Bandung
“Saya waktu itu sudah saya sampaikan kepada Disnaker, tolong ada kan pelatihan-pelatihan atau kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendukung generasi muda untuk bisa masuk di sektor jasa dan kepariwisataan,” imbuh Dedie.
Ia juga mendorong, Disnaker untuk memberikan prioritas juga kepada masyarakat ber-KTP Kota Bogor agar bisa mengisi lowongan-lowongan pekerjaan yang ada di seputaran Bogor.
Sebab, dirinya menyebut, kerap kali ketika mengunjungi sejumlah mall maupun resto di wilayah Kota Bogor banyak ditemukan bahwa identitas para pegawainya bukan berdomisili di Kota Bogor.
“Kadang-kadang bertanya asal domisili ke karyawannya, (ternyata) KTP luar Kota Bogor. Nah memang kita juga tidak diskriminatif, artinya siapapun boleh bekerja di Kota Bogor. Tetapi ada baiknya juga para pengusaha di lingkungan Kota Bogor memprioritaskan juga mereka yang ber-KTP Bogor,” serunya.
Meski begitu, Dedie mengapresiasi upaya Disnaker yang sejauh ini masif menggelar bimbingan keterampilan berupa pelatihan mengelas.
Akan tetapi, menurutnya kegiatan tersebut dirasa kurang optimal dan terkesan lawas. Sebab di era sekarang masyarakat khususnya anak-anak muda cenderung lebih tertarik dengan bentuk pekerjaan jasa yang sedang trend.
“Kalau menurut saya mengelas bolehlah, tetapi kan situasi saat ini berbeda. Mungkin yang dibutuhkan di Kota Bogor adalah Barista, mungkin yang dibutuhkan di Kota Bogor tentang hospitality bisnis, IT dan lain sebagainya,” paparnya.
Sebelumnya, mantan Pejabat KPK ini sempat merespon atas beredarnya data yang menunjukkan jumlah pengangguran di Kota Bogor menduduki peringkat tertinggi di pulau Jawa.
Informasi tersebut sempat heboh pasca viral disalah satu akun media sosial Twitter dengan menampilkan urutan kota/kabupaten di Jabar dalam persentase tingkat pengangguran tertinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022.