Cerita Rofiq, Sopir Shuttle Bus Piala Dunia U17 di SJH yang Tak Pulang Selama 2 Minggu

JABAR EKSPRES – Penyelenggaraan Piala Dunia U17 di Indonesia menjadi momen tersendiri khususnya bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan pertandingan prestisius negara-negara besar.

Piala Dunia U17 yang terdiri dari 4 venue pertandingan, pertama di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Gelora Bung Tomo Surabaya, Manahan Solo dan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung selalu menampilkan hal-hal yang sangat luar biasa dari masyarakat untuk ikut meramaikan gelaran ini.

Meskipun masyarakat dilarang memarkirkan kendaraan di Stadion, namun mereka tetap ingin menyaksikan setiap pertandingannya menggunakan shuttle bus yang sudah disiapkan Pemerintah Daerah yang akan mengangkut para penonton ke dalam Stadion.

Adapun penggunaan shuttle bus khusus di SJH, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah bekerjasama dengan Damri dengan menyiapkan sekitar 30 shuttle bus.

Nantinya para penonton ini akan memarkirkan ke kendaraan mereka terlebih dahulu di Gedung Budaya Sabilulungan, kemudian langsung menaiki shuttle bus yang telah disediakan.

BACA JUGA: Pemkab Bandung Jadikan Piala Dunia U17 Sebagai Promosi Wisata dan UMKM

Salah satu sopir Damri, Rofiq mengaku selama penyelenggaraan Piala Dunia U17 di SJH ini dirinya bisa mengantarkan sebanyak 12 kali putaran.

“Itu saya bisa sampai 12 kali putaran per hari,” ujar Rofiq saat ditemui, Selasa (21/11/2023).

Rofiq menambahkan, awal pertandingan pertama Piala Dunia U17 di SJH para penonton terbilang sepi untuk datang.

“Pas awal pertandingan mah agak sepi. Cuma mulai ramai pas pertandingan Argentina vs Jepang,” katanya.

Rofiq menjelaskan, selepas pertandingan Argentina VS Jepang, para penonton mulai ramai mendatangi. Bahkan, dirinya memprediksi pada hari ini ketika memasuki babak 16 besar para penonton bisa lebih ramai.

“Sekarang juga ini ramai lagi, prediksi saya sekarang bisa sampai 12 sampai 15 putaran. Soalnya saya dengar target penontonnya 18 ribu untuk hari ini,” tuturnya.

Selain itu, Rafiq mengaku, saat mengendarai shuttle bus Piala Dunia U17, bukan hanya masyarakat lokal saja, ada juga beberapa warga asing, namun tidak terlalu banyak.

BACA JUGA: Jelang Piala Dunia U17, Pemkab Bandung Fokus Sterilkan SJH, Okupansi Hotel dan Tiket

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan