Adapun setiap pelajar membayar Rp435.000 itu, dengan fasilitas kepergian menggunakan travel, makan siang, snack dan baju kegiatan PPL yang rencananya pelaksanaan akan digelar 3 Februari 2024 mendatang.
Tujuan keberangkatan PPL diketahui yakni ke Kota Bandung, tepatnya ke Great Asia Afrika, Museum Geologi dan Saung Angklung Udjo.
Menurut salah satu orangtua siswa, dia dan banyak orangtua lainnya mengeluhkan biaya PPL Rp435.000 terlalu besar, apabila kunjungan PPL hanya di seputaran Kota Bandung saja, apalagi jika tujuan sebatas ke tiga lokasi.
“Kalau perginya ke luar kota mah masih kita terima, tapi ini di Kota Bandung bayar Rp435.000 per siswa, kemahalan dan hanya tiga lokasi untuk edukasinya. Berarti yang didapat hanya makan, snack dan kaos,” bebernya.
Diungkapkan, para orangtua di kelas VII SMPN 1 Rancaekek bukan menolak adanya kegiatan PPL. Melainkan banyak yang mengaku, keberatan dengan biaya dengan tiba-tiba disepakati sepihak alias tanpa ada diskusi, musyawarah ataupun sosialisasi sebelumnya.
“Ya kita mengerti ini tidak wajib dan tidak mempengaruhi nilai. Jadi kalau mau ikut boleh dan enggak ikut juga gak masalah. Tapi sebagai orangtua ingin memberikan yang terbaik buat anak,” ungkapnya.
“Tidak ada diskusi, musyawarah dan tidak ada sosialisasi kepada orangtua siswa. Tahu-tahu kita dapat surat pemberitahuan tujuan PPL dengan harga Rp435.000 per murid,” tutup orangtua siswa.
Sementara itu, Humas SMPN 1 Rancaekek, Dian Kardiansah mengaku, rencana pelakanaan PPL sudah rempung disepakati Koordinator Kelas (Korlas) lewat rapat bersama para orangtua siswa.
“Tujuan dan pembiayaan kita wali kelas dan guru tidak memaksa atau merekomendasikan harus seperti apa, itu keputusan bersama orangtua siswa,” ujarnya.
Dian mengaku, pihak SMPN 1 Rancaekek tidak turut campur dalam hal tersebut, sekolah yakni para guru hanya menjadi pembina dan support kegiatan, agar siswa saat di lokasi PPL tetap mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Tapi untuk sekarang sudah berubah aturannya tidak terkait ke P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), jadi tidak wajib dan tidak mempengaruhi nilai siswa,” paparnya.
“Untuk P5 kita tekankan ke hal lain seperti kegiatan praktik membuat poster, melukis dan praktik positif lain,” pungkas Dian. (Bas)