JABAR EKSPRES – Status guru penggerak terlibat dalam seluruh kegiatan pembelajaran. Guru tersebut menggerakkan rekan sesama guru untuk mendidik siswa di kelas.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Cimahi, Sri Mulyaningsih, status guru penggerak di SMPN 1 Cimahi ada 6 orang, maka mereka menggerakkan rekan-rekan nya untuk kegiatan pembelajaran.
“Ada 6 orang, semua mendiseminasi di teman-teman komunitasnya. Jadi kami melaksanakan komunitas belajar, teman-teman ini mendiseminasikan metode pembelajaran, atau manajemen kelas,” ujarnya pada Jabar Ekspres, Selasa (21/11).
BACA JUGA: Berebut Lowongan Kerja, Ribuan Orang Serbu Job Fair Kiara Artha Park Bandung
Sementara menurut Waka Kurikulum, Agus Dedi guru penggerak ada kaitannya dengan kurikulum merdeka. Dan tahun 2023 merupakan tahun kedua yang sangat disambut baik.
“Dua tahun lalu kami melakukan survey sebelumnya, sehingga rekomendasinya dari Kemendikbud itu kita harus mengambil berbagi,” ucap Agus.
Menurutnya, dengan kurikulum merdeka merupakan perjuangan yang berat, dikarenakan sumber belajar yaitu PMM (Praktek Merdeka Mengajar).
“PMM ini kewajibannya adalah bagaimana melaksanakan kegiatan-kegiatan aktivitas mengajar, bagaimana melaksanakan kegiatan lainnya seperti perundungan, pelecehan, dan lain-lain. Semua itu ada sumbernya di PMM,” terangnya.
Menurut Nana Suyatna, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, program guru penggerak yang masih aktif melibatkan sebanyak 100 guru. Sementara itu, implementasi kurikulum merdeka masih berkoordinasi dengan balai besar penjaminan lanjut mutu pendidikan yang terus berlanjut.
“Program guru penggerak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) masih berlanjut, dengan lokakarya yang sedang berlangsung, saat ini mencapai sesi ke-9. Selanjutnya, terkait dengan kurikulum merdeka, pelaksanaannya masih melibatkan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan. Selain itu, program sekolah penggerak juga tetap berjalan,” ucapnya pada Jabar Ekspres, (21/11) di Gedung B Pemkot Cimahi.
Nana mengatakan, program guru penggerak saat ini melibatkan sebanyak 100 guru, sementara kurikulum merdeka tetap terkait dengan balai besar penjaminan lanjut mutu pendidikan yang masih berlangsung.
“Program guru penggerak dari Kemendikbudristek masih berlangsung, dengan lokakarya ke-9 yang masih berjalan. Selanjutnya, terkait kurikulum merdeka, kami masih melibatkan Balai Besar Mutu Pendidikan dalam pelaksanaannya, bersama dengan program sekolah penggerak,” ucapnya. (Mong)