JABAR EKSPRES – Upaya menekan angka pengangguran di Kota Bandung butuh kolaborasi berbagai pihak. Termasuk adanya dukungan anggaran yang cukup.
Misalnya untuk pelaksanaan kegiatan Job Fair atau Bursa Kerja tentu tidak bisa gratis. Artinya butuh alokasi anggaran yang tidak sedikit.
Seperti pada kegiatan Job Fair atau Bursa Kerja yang dilaksanakan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) pada 2023 kali ini. Berdasar data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung, sedikitnya ada tiga paket pengadaan langsung kegiatan bursa kerja atau job fair di Disnaker Kota Bandung.
BACA JUGA: Lapangan Kerja di Bandung Sempit, Warga Dipaksa Berebut
Rinciannya, kegiatan bursa kerja atau job fair berkas 1 dengan pagu Rp 48 juta, kegiatan bursa kerja atau job fair berkas 2 dengan pagu 166,5 juta, dan kegiatan bursa kerja atau job fair berkas 3 dengan pagu 201,5 juta. Hinga November 2023 ini setidaknya Disnaker sudah dua kali mengadakan kegiatan job fair. Yakni pada 20-21 Juni lalu, dan terbaru adalah 21-22 November ini. Lokasinya juga sama, yakni di Kiara Artha Park Kota Bandung.
Berkaitan dengan anggaran, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengungkapkan bahwa pada 2024 nanti nampaknya kegiatan job fair juga bakal hanya dilakukan dua kali.
“Alokasi anggarannya masih sama, dua kali. Sekitar Rp 400 juta an,” tuturnya selepas pembukaan job fair di Kiara Artha Park, Selasa (21/11).
Politikus PKS itu berpendapat bahwa hadirnya job fair itu juga cukup menguntungkan bagi pihak perusahaan.
“Perusahaan itu diuntungkan. Dapat sumber daya yang melimpah,” cetusnya.
BACA JUGA: Trend Penurunan TPT Kota Bandung 2023 Lebih Rendah
Karena itulah Tedy juga mendorong bahwa kegiatan job fair itu tidak hanya digelar mengandalkan Pemkot. Tetapi juga ada peran atau inisiasi dari pihak swasta atau pengusaha.
“Kami dorong dari Apindo atau Kadin juga mengupayakan job fair. Jadi lebih terlihat, ini membantu juga untuk masyarakat,” sambungnya.(son)