JABAR EKSPRES – Berikut daftar 5 negara yang membatasi penggunaan WhatsApp dan berbagai alasannya. WhatsApp memang menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer secara global dan telah menggantikan sebagian besar komunikasi tatap muka.
Namun, terdapat beberapa kelemahan yang melekat pada ketergantungan berlebihan pada layanan pesan berbasis teks tersebut. Salah satu dampaknya adalah tumbuhnya rasa takut ketinggalan dan penurunan harga diri ketika respons yang diharapkan tidak terwujud.
Meskipun demikian, WhatsApp tetap memiliki basis pengguna yang luar biasa, mencapai sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia.
BACA JUGA: WhatsApp Makin Seru dengan Fitur Voice Chat Grup Terbaru! Ini Dia Cara Pakainya!
Dilansir dari laman The Times of India, meski begitu ada beberapa negara telah memberlakukan pembatasan terhadap penggunaan fitur WhatsApp, dengan alasan yang bervariasi. Beberapa contoh penting dari negara-negara tersebut mencakup:
Daftar 5 Negara yang Membatasi Penggunaan WhatsApp
1. Uni Emirat Arab (UEA)
Pembatasan WhatsApp di UEA terkait dengan peraturan ketat terhadap Voice over Internet Protocol (VOIP).
Upaya pemerintah UEA untuk memantau panggilan internet terhambat oleh enkripsi ujung ke ujung pada pesan.
2. Tiongkok
Tiongkok membatasi penggunaan WhatsApp karena kebijakan sensor yang ketat.
Pengguna dapat menggunakan metode alternatif seperti VPN untuk mengakses platform, tetapi tantangan tetap ada dalam melakukan panggilan suara atau video.
3. Oman
Di Oman, aplikasi perpesanan, termasuk fitur panggilan suara, dilarang untuk melindungi kepentingan perusahaan telekomunikasi lokal.
Otoritas telekomunikasi di Oman berpendapat bahwa panggilan berbasis internet dapat merugikan pendapatan operator berlisensi.
BACA JUGA: WhatsApp Hadirkan Fitur Voice Chat Grup, Apa Fungsinya?
4. Korea Utara
Pemerintah Korea Utara mengatur dengan ketat akses internet, dan hanya segelintir elit penguasa yang memperoleh izin untuk menggunakan internet. Bahkan, dilarang menggunakan aplikasi atau situs asing, termasuk WhatsApp.
5. Suriah
Sejak tahun 2011, Suriah menghadapi perang saudara yang berkepanjangan, di tengan konflik tersebut pemerintah Suriah meningkatkan kontrol atas komunikasi dan informasi.
WhatsApp dilarang di Suriah karena dianggap sebagai alat bagi aktivis dan pemberontak untuk berkoordinasi dan berkomunikasi.