JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) mengungkap bahwa perilaku seks dan daya tahan tubuh yang rendah, disebut sebagai faktor rentannya terkena penyebaran cacar monyet atau Monkeypox.
Bahkan di Jabar, Kepala Dinkes Vini Adiani Dewi mengatakan sudah ada 5 kasus positif penyebaran atau penularan cacar monyet yang berhasil ditemukan.
“Karena yang paling lebih menular itu mohon maaf dari orang yang daya tubuhnya turun, dan tadi adi perilaku seksual harus dijaga. Tapi penularannya (cacar monyet) tidak semudah Covid 19,” katanya, Kamis (16/11).
Vini mengaku akan berupaya melakukan antisipasi dari penyebaran cacar monyet dengan melakukan pelacakan selama 21 hari kepada kontak erat dengan pasien positif.
“Karena Dari 5 kasus (positif) ini yang saya baca dari laporan, itu memang enggak ada dalam, tanda kutip mengaku jika sudah berhubungan seksual. Jadi orang kadang enggak mau mengaku, itu yang sulit,” katanya.
“Sekarang fokus kita adalah pencegahan ke yang lain, sehingga (pasien) harus dilakukan karantina meski Mpox (cacar monyet ini) akan sembuh sendiri mulai 21-28 hari. Tapi jika dirawat mandir, kita khawatir bisa menularkan ke yang lain,” pungkasnya
Untuk diketahui, berdasarkan data yang diberikan Dinkes Jabar per tanggal 13 November 2023 kemarin, penyebaran cacar monyet di jabar terus bertambah hingga total menjadi 5 kasus positif.
“Yang positif (cacar monyet) menjadi 5 orang nambah satu. Jadi ada di Kota Bandung itu sudah sembuh, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon (baru),” ungkap Vini Senin (13/11).
(San).