Selama perpanjangan TPA Sarimukti agar dapat digunakan kembali, pemerintah Kota Cimahi sudah mempersiapkan TPS baru disaat Sarimukti nantinya tutup. Kebijakan di bulan Januari 2024, Cimahi hanya diperbolehkan mengirimkan sampah 80 ton per hari tanpa ada sampah organik.
“Dari hasil evaluasi dengan Provinsi, untuk memperpanjang umur Sarimukti dan sambil menunggu TPA di Lengok Nangka siap, bagaimana memanage sisa kuota di Sarimukti bisa lebih panjang, hingga nanti bila (Sarimukti) itu tutup kita bisa pindah ke Legoknangka. Nanti ada kebijakan di bulan Januari adalah kita hanya diperbolehkan mengirimkan 80 ton per hari sampah dari Cimahi,” terang Chanifah.
Pihaknya akan melakukan percepatan untuk mengedukasi masyarakat, karena hal yang paling utama adalah mengajak masyarakat untuk giat dalam mengelola sampah. Harapannya, sampah organik dapat selesai dari lapangan atau rumah masing-masing.
“Ini yang mungkin kami harus lakukan percepatan di bulan November dan Desember, bagaimana mengedukasi masyarakat karena hal yang paling utama adalah mengajak masyarakat memilah sampah. Harapan kami juga organik dapat selesai di lapangan, kalau tidak kami akan kelola dengan baik dengan alat yang sudah kami sediakan,” imbuhnya.
Sampah organik nantinya akan diproduksi untuk kompos dan pakan maggot, upaya yang telah dilakukan dengan ada beberapa penggerak di masyarakat seperti GEMI. Sebelumnya, mereka bisa menghasilkan 5 kuintal produk sampah organik, kini pihak DLH meminta hingga 1 ton.
“Nanti yang dari organik kita bisa gunakan untuk kompos dan pakan maggot dengan mengupayakan penggerak dari masyarakat dari GEMI yang sebelumnya bisa menghasilkan 5 kuintal, sekarang kita minnta di tingkatkan hingga 1 ton. Dari hasil pengolahan mesin kita kirimkan ke GEMI untuk pakan maggot,” kata Chanifah. (Mong)