Pemerintah Kota Cimahi Gencar Edukasi Masyarakat dalam Pemilahan dan Pengelolaan Sampah

JABAR EKSPRES – Darurat sampah menjadi fokus bagi semua pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi yang kini mengoptimalisasi pengelolaan sampah. Sebelumnya, sampah hanya sebatas pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan, kini pihak pemerintah kota Cimahi mencoba pada masyarakat dengan memilah sampah dari rumah.

Kota Cimahi sudah meminimalisir sampah jauh sebelum masa darurat sampah ada. Dengan melakukan pendekatan pada masyarakat untuk giat melakukan pemilahan sampah dari hulu. Sebelum TPA Sarimukti terbakar, pemkot Cimahi sudah mengelola sampah dari masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Cimahi, Chanifah Listyarini saat ini pihaknya akan fokus pada pengoptimalan pengelolaan sampah dengan melibatkan masyarakat dalam proses persiapan dari hulu, yaitu dengan memilah sampah. Selanjutnya, sampah yang telah dipilah akan diangkut, sementara pengelolaan mekanik dengan berbagai alat juga sedang dilakukan.

BACA JUGA: Viralnya Kasus RSUD Leuwiliang, Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Segera Klarifikasi: Utamakan Kemanusiaan!

“Dengan adanya darurat sampah, satu sisi itu adalah musibah dan sisi lain itu sebagai titik balik kita semua. Tentunya ini menjadi optimalisasi pengelolaan sampah, sekarang yang akan kita coba ke masyarakat adalah bagaimana mereka mempersiapkan dari hulu dengan memilah sampah kemudian nanti kita angkut dan sebagian saat ini kita melakukan pengelolaan dengan melakukan pendekatan mekanik dengan beberapa alat. Nantinya sisa residu kita masih kirim ke TPA Sarimukti, dan itu akan berjalan sampai bulan Desember 2023,” ucapnya pada Jabar Ekspres, Rabu (15/11).

Sebelum kejadian TPA Sarimukti terbakar, sebagian sampah sudah dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Dengan total sampah 226 ton per hari pihaknya mengirimkan sebanyak 170 ton per hari. Pada waktu terjadinya Sarimukti terbakar, pihaknya melakukan penguatan pada masyarakat Cimahi sudah mendahului pemilahan dan edukasi dengan program Grak Ompipah.

“Sebelum kejadian Sarimukti, Cimahi sudah melakukan dengan Grak Ompipah dengan melakukan door to door edukasi. Satu RW ada empat kader yang melakukan door to door selama empat bulan, setelah kejadian kebakaran itu kita sudah mengarah pada door to door collection dan sampah turun lebih dari 50 ton per hari dan kini kita mengirim 120 ton per hari,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan