JABAR EKSPRES- Tokoh Coriolanus Snow bukanlah sosok asing bagi para penggemar seri film The Hunger Games 2023. Sebagai Presiden Panem yang memiliki sifat lalim, ia mendapat kebencian dan perlawanan dari rakyat. Kata-kata seperti sadis dan psikopat tampak sangat sesuai untuk menggambarkan dirinya.
Film terbaru dari rangkaian The Hunger Games, berjudul “The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes,” membeberkan masa lalu Snow sebelum ia menjadi sosok yang terkenal seperti sekarang. Film ini mulai tayang di bioskop Indonesia pada 15 November 2023.
Prekuel dari film ini, “The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes,” tayang di bioskop hari ini, Rabu 15 November 2023. Sebagai film kelima dari franchise The Hunger Games, ini akan fokus pada karakter Coriolanus Snow yang diperankan oleh Tom Blynt sebelum ia menjadi Presiden Snow yang kejam di Panem.
BACA JUGA: Cara Menukar e-Tiket Konser ColdPlay dengan Wirstband, Awas Jangan Salah
Snow, yang lahir dalam keluarga kaya dan terhormat, harus menghadapi kenyataan bahwa keluarganya hancur dan jatuh miskin setelah perang Capitol. Untuk mengubah nasib dan mengembalikan kehormatan keluarganya, Coriolanus Snow terpilih sebagai mentor untuk Hunger Games ke-10. Sayangnya, dilema muncul ketika ia harus membimbing tribut dari Distrik 12, yang merupakan distrik paling miskin di Panem.
Meskipun awalnya enggan mengambil kesempatan ini, Coriolanus Snow akhirnya setuju untuk membimbing Lucy Gray dari Distrik 12. Keterlibatannya sebagai mentor dalam Hunger Games membawa Snow ke dalam situasi yang mempertaruhkan kebaikan dan kejahatan. Akhirnya, Snow harus membuat keputusan sulit: apakah akan menjadi seperti burung penyanyi (songbirds) atau menjelma menjadi sosok ular.
Film “The Ballad of Songbirds and Snakes” berlangsung 64 tahun sebelum The Hunger Games 2023 ke-74. Meskipun terjadi sepuluh tahun sebelumnya, kronologi film ini sejalan dengan film pertama Hunger Games. Jika trilogi Hunger Games berfokus pada karakter Katnis Everdeen, prekuel ini memusatkan perhatian pada Lucy Gray, seorang perempuan muda dari Distrik 12. Penyelenggaraan Hunger Games pada prekuel ini lebih konservatif karena teknologi belum maju pada saat itu.