Target Nol Tumpukan Sampah hingga Januari, DLH Cimahi Optimalkan TPS3R dengan Cara Ini

JABAR EKSPRES – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) terdapat dua tempat untuk budi daya maggot. Tujuannya untuk menampung hasil sampah organik yang sudah dibuat pupuk dan kompos.

Proses pemilahan sampah organik tersebut merupakan upaya dari pemerintah kota untuk menekan angka sampah di Kota Cimahi di tengah masa darurat yang sedang berlangsung.

Saat ini, pihak DLH sedang melakukan pendekatan ke beberapa industri untuk menjadikan bahan bakar padat jumputan. Dengan syarat sampah anorganik high value tanpa diolah bisa masuk pada offtaker seperti petugas rongsokan atau di bank sampah dapat diterima.

Menurut Chanifah, sampah anorganik yang tidak diterima atau tidak dapat diproses, akan diolah oleh pihaknya dengan nama Anorganik low vallue. Sampah anorganik yang tersisa akan diproses untuk dikirimkan pada industri sebagai bahan bakar pengganti batu bara.

BACA JUGA: Hakim Geram, Sekda Kota Bandung Ungkap Tak Tahu “Transaksi” antar Sopir Pribadi

“Sampah anorganik high value diharapkan bisa diterima oleh offtaker seperti tukang rongsok atau di bank sampah. Sisanya yang tidak diterima akan kita proses namanya anorganik low vallue. Sampah tersebut akan kita cacah menjadi butiran kecil kemudian kita mix antara organik 60% dan anorganik 40% kita mix dan kita kirim ke textile untuk menjadi bahan bakar pengganti batu bara,” jelasnya pada Jabar Ekspress, Senin (13/11).

Pola tersebut akan dilakukan hingga Desember, sehingga pada bulan Januari dapat berjalan dengan lancar. Dengan pembangunan TPS di Santiong dan Lebaksaat bisa mengakomodir sampah sebesar 50 ton.

“Di Santiong prosesing sampah dengan permesinan ada disana, dimulai dari sampah datang, memilah, gibrik, sent review, hingga pencacahan. Untuk yang organik akan dilakukan di Lebaksaat dengan budi daya maggot dengan kapasitas 10 ton. Lalu untuk 40 ton sebagian itu akan kita lakukan untuk pencampuran menjadi bahan bakar padat jumputan, harapannya saya masih punya 30 ton lagi untuk mencapai zero to landfill,” tegas Chanifah.

Ia menerangkan, persiapan mesin pengolahan sampah di TPS Santiong saat ini direncanakan akan menyimpan dua mesin. Dengan tujuan agar dapat saling mengoptimalkan proses pengolahan sampah agar lebih cepat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan