JABAR EKSPRES – SMAN 2 Cimahi, secara aktif memperkuat literasi dengan terus memainkan pembelajaran guna meningkatkan ketertarikan siswa dalam membaca. Berbagai kegiatan rutin dijalankan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya literasi.
SMAN 2 Cimahi, memperingati Bulan Bahasa sebagai bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda pada bulan Oktober kemarin.
Anni Kristanti Yunandami, Waka Kurikulum, menyampaikan harapannya agar siswa meningkatkan literasi dan minat membaca saat memperingati bulan bahasa.
“Bulan Bahasa ini diharapkan siswa lebih tertarik pada membaca. Lebih meningkatkan, baik non fiksi ataupun karya ilmiah dan bersifat akademis. Selain giat membaca, mereka juga giat dalam membuat tulisan yang berbobot,” ucapnya pada Jabar Ekspres, Kamis, 9 November 2023.
BACA JUGA: Keren! Siswa SMAN 2 Cimahi Ikut Olimpiade Sains Nasional di Bidang Astronomi dan Kedokteran
Menurut Anni, kaitan antara Bulan Bahasa dengan literasi adalah pembiasaan yang kerap dilakukan oleh pihak sekolah. Tujuannya, untuk terus meningkatkan minat baca dan menulis karya pada siswa.
“Kalau di SMAN 2 (Cimahi), setiap hari ada kegiatan pembiasaan. Hari Rabu kebetulan kegiatan literasi. Khusus untuk kelas 11 dan 12, mereka memulai kegiatan pembiasaan yaitu literasi. Jadi, siswa membacakan satu cerita nantinya bisa di review dan dikumpulkan ke guru bahasa. Dengan begitu, mereka bisa termotivasi terus dan (untuk) kelas 10 ada kegiatan khusus literasi,” terangnya.
Karya tulis para siswa dari hasil setiap jadwal pelajaran gerakan literasi, akan dipajang di majalah dinding (Mading). Hal tersebut, bertujuan sebagai bentuk apresiasi pada siswa agar lebih termotivasi.
Pentingnya literasi pada siswa untuk siap menghadapi dunia luar. Perkembangan teknologi menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan literasi.
BACA JUGA: Contoh Pidato Hari Pahlawan Singkat Bisa untuk Pidato Saat Upacara di Sekolah
“Tantangan sekarang tinggi. Untuk menghindari permasalahan tersebut, kita melakukan pembimbingan pada siswa. Kita dampingi dari awal dan memastikan sumber untuk tulisan siswa bukan dari sumber-sumber yang kurang terpercaya. Jadi, siswa diberikan suatu pendampingan untuk mengajarkan mereka cara menulis karya yang baik dan juga membaca secara bertanggung jawab,” jelas Anni.