JABAR EKSPRES – Rangkaian sosialisasi dan upaya pencegahan munculnya penyebaran kabar bohong atau hoaks menjelang pemilu 2024 terus digencarkan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bahkan mengaku telah melakukan sosialoasi sampai kewilayahan.
Melalui Badan-badan Kesataun Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung, pendidikan politik dan sosial sudah dilakukan dari jauh-jauh hari. Hal ini merupakan salah satu upaya mencegah hoaks pemilu.
Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Bambang Sukardi mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah kegiatan diskusi dengan para jajaran tokoh dari beragam partai politik, latar belakang, hingga wilayah RT/RW.
“Mulai tingkat RT sampai dengan tingkat kota, dari komunitas, pemuda, ormas, tokoh-tokoh, sampai para guru PKN yang ada di Kota Bandung itupun kita undang,” kata Bambang kepada wartawan, baru-baru ini.
“Jangan sampai mereka itu terpengaruh atau termakan berita-berita bohong atau hoaks. Bukan hanya kaum perempuan saja yang kita jadikan sasaran atau sebagai peserta pendidikan dan sosial politik,” sambungnya.
Menurutnya, pendidikan politik bagi masyarakat memang perlu disosialisasikan. Terlebih lagi bagi para pemuda yang notabene merupakan pemilih pemula, pada pesta demokrasi tanggal 14 Februari 2024 mendatang itu.
“Hal-hal seperti itu (kabar hoaks) kita antisipasi, mudah-mudahan kejadian saat pemilu tahun 2019 tidak akan terjadi lagi di tahun (pemilu) 2024,” ujar Bambang.
“Mau itu resistensinya ringan atau menurun, karena warga masyarakat Kota Bandung sudah kritis dan sudah bisa membedakan,” pungkasnya. (zar)