JABAR EKSPRES – Film horor yang diproduksi oleh Hitmaker Studios berjudul Panggonan Wingit, akan segera tayang di bioskop pada 30 November 2023 mendatang.
Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, film ini mengangkat cerita berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Semarang. Menghadirkan aktris cantik Luna Maya, Bianca Hello dan juga Christian Sugiono.
Luna Maya, pemeran Raina dalam film Panggonan Wingit mengaku, Panggonan Wingit ini merupakan film horor pertama yang dia garap berdasarkan kisah nyata.
“Biasanya aku bermain di film horor yang ceritanya berdasarkan mitos atau fiksi. Nah, Panggonan Wingit ini kisah nyata, tapi aku enggak tahu karakter yang aku mainkan ini ada atau enggak,” ujar Luna saat jumpa pers di Bandung, pada Rabu (8/11).
BACA JUGA: Joko Anwar Kembali Hantui Penonton Indonesia dengan Film “Siksa Kubur”
Menurut Luna, jalinan cerita yang berbeda dan menarik dalam film ini membuat dirinya tertarik untuk bergabung di film Panggonan Wingit. Setelah sebelumnya, Luna ditawari proyek film ini sejak 2021. Akan tetapi, proses produksinya tertunda akibat pandemi.
Dalam film Panggonan Wingit, Raina yang diperankan Luna Maya, merupakan anak sulung dari dua bersaudara yang ditinggalkan orangtua. Raina memiliki adik bernama Fey, yang diperankan Bianca Hello.
Luna menceritakan, Raina merupakan seorang perempuan yang pemberani. Namun, dia didera perasaan yang hampa, dan melihat hidupnya tanpa ambisi.
“Sebagai manusia, Raina ingin menjalani hidup yang apa adanya, dan enggak memikirkan diri sendiri. Tujuan dia hanya satu, yaitu menjaga adiknya. Dia ingin membahagiakan adiknya, dan agar adiknya bisa hidup lebih baik,” ucap Luna.
Sementara itu, pemeran Fey, Bianca Hello menceritakan, karakter yang dia mainkan layaknya gadis remaja yang ceria dan optimistis.
“Sebagai adik, Fey juga menjadi pengingat untuk kakaknya. Aku enggak punya kakak perempuan, Kak Luna enggak punya adik perempuan. Jadi, kami sama-sama belajar untuk saling mengenal. Proses reading juga lumayan lama. Kak Luna juga baik banget, dia ngajak main dan makan bareng,” ungkap Bianca.
Dengan latar belakang film di era akhir 1980-an, Panggonan Wingit menggunakan dialog dengan bahasa Indonesia yang baku. Hal ini dikarenakan pada zaman itu, bahasa Indonesia belum terlalu banyak dipengaruhi bahasa slang.