Kurangi Risiko saat Musim Hujan, Pemkab Bandung Siapkan TRC Penanganan Bencana

JABAR EKSPRES – Untuk mengurangi risiko bencana di Kabupaten Bandung dalam menghadapi musim hujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), akan menyiapkan regulasi dan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam penanganan bencana.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, personel TRC tersebut nantinya akan melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan kerjasama dengan pemerintah lain yang berbatasan dengan kawasan rawan bencana dalam upaya penanggulangan bencana.

“Seperti komitmen bersama pengelolaan kawasan perkotaan Cekungan Bandung. Di antaranya Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang,” ujar Dadang melalui keterangan resmi, Selasa, 7 November 2023.

“Ada pula bentuk kerjasama lainnya perihal penahanan bencana dengan beberapa organisasi. Baik dalam pemerintah maupun luar pemerintah,” imbuhnya.

Dadang menambahkan, selain upaya penanggulangan bencana dengan personel TRC, pihaknya pun akan melibatkan relawan melalui Desa Tangguh Bencana.

“Desa Tangguh Bencana itu memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana,” paparnya.

BACA JUGA: Buka Praktik Aborsi Ilegal, 2 Dokter Gadungan di Bandung Ditangkap Polisi

Selain itu, Dadang menyebutkan bahwa Kabupaten Bandung saat ini berada pada peringkat ke-8 indeks risiko bencana di Jawa Barat. Pada tahun 2021, total ada 273 kejadian dengan 217.192 jiwa yang terdampak dalam tiga jenis kejadian bencana, yaitu longsor, angin kencang, banjir, kekeringan, dan gempa bumi.

“Pada tahun 2022, total 310 kejadian bencana dan 49.819 jiwa terdampak. Mereka terdampak bencana longsor, angin kencang, banjir, dan gempa bumi,” tuturnya.

Bahkan, Dadang Supriatna menjelaskan, pada tahun 2023, kejadian bencana alam di Kabupaten Bandung mengalami kenaikan. Hal itu pun dikarenakan sebagai dampak fenomena El Nino yang menyebabkan berkurangnya turun hujan sehingga menimbulkan kekeringan.

“Dampak selanjutnya di masyarakat kebutuhan air sehari-hari berkurang baik untuk minum maupun kebutuhan lainnya dan kekeringan ini juga menimbulkan bencana kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya.

Melihat banyaknya kejadian bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Bandung, menurutnya, hal tersebut lantaran posisi Kabupaten Bandung sendiri berada di dataran tinggi atau pegunungan. Dengan beriklim tropis dan curah hujan rata-rata antara 1.500 mm sampai 4.000 mm per tahun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan