Keputusan Eren untuk menghancurkan dunia, dimulai dengan bangsa Marley, menyebabkan perpecahan di antara karakter-karakter dalam cerita. Beberapa orang, seperti kelompok Yeagerist, mendukung dan bahkan memujinya sebagai pahlawan yang melakukan tindakan radikal demi kebebasan. Namun, yang lain, termasuk Mikasa, melihat dampak lebih luas dan destruktif dari rencana tersebut. Sebuah aliansi terbentuk, yang terdiri dari mantan teman dan musuh, dengan tujuan bersama untuk menghentikan ancaman yang dibawa oleh Eren.
Secara sejarah, Rumbling adalah sebuah tindakan pencegah bencana, tetapi motif Eren bervariasi. Dia bertujuan untuk mengakhiri penderitaan para Tetua dan percaya bahwa hanya dengan memusnahkan dunia di luar Tembok Paradis, para Tetua akan mendapatkan kebebasan yang sejati. Meskipun tindakan ini dianggap sebagai jalan menuju kebebasan oleh sebagian orang, banyak yang melihatnya sebagai langkah yang mengarah pada kegelapan.
Namun, terlepas dari cintanya dan kesetiaannya yang mendalam kepada Eren, Mikasa mendapati dirinya berada pada persimpangan moral yang sulit. Beratnya tindakan Eren, hilangnya nyawa, dan malapetaka yang akan menimpa umat manusia memaksa Mikasa untuk merenungkan keputusan sulit ini. Prinsip moral dan pemahaman akan dampak yang lebih besar mendorongnya untuk mengambil langkah tragis ini.
Dalam momen yang penuh emosi, Mikasa akhirnya mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Eren, yang berakhir dengan tindakan tragis memenggal kepalanya, mengakhiri hidupnya dan menghentikan ancamannya. Keputusan ini tidak diambil dengan mudah. Ini menunjukkan pertumbuhan karakter Mikasa, kemampuannya untuk memprioritaskan kebaikan yang lebih besar daripada perasaan pribadi, dan kekuatan batin yang luar biasa. Tindakan membunuh Eren adalah bukti cinta yang mendalam dan tulus yang dia miliki padanya, yang memungkinkan dia untuk melihat melampaui kehilangan pribadinya demi keselamatan umat manusia.
Namun, anime Attack on Titan Final Season telah memicu berbagai reaksi di antara para penggemar yang tersebar luas. Meskipun serial ini dipuji karena narasinya yang rumit, episode terakhirnya, yang menampilkan transformasi Eren menjadi antagonis, telah membagi pendapat para penggemar. Beberapa mengkritik resolusi yang dianggap suram dan penggambaran Eren sebagai sosok yang tidak dapat ditebus, sementara yang lain masih melihat kesesuaian akhir cerita dengan tema inti dari serial tersebut.