Attack on Titan Final Season: Motivasi Eren Menghancurkan Dunia Terungkap!

Eren sendiri juga tidak menyerah begitu saja. Dia berubah menjadi versi Attack Titan yang lebih ramping dan tampak frustrasi serta lelah. Para prajurit Pramuka yang tersisa memberikan dorongan terakhir mereka untuk menghentikan kegilaan yang sepertinya tak pernah berakhir dan memberikan mereka istirahat. Levi, Mikasa, Armin, dan Falco mendorong ke arah Eren dan melewati Attack Titan untuk memenggal kepala Eren. Ancaman itu akhirnya dihentikan, dan Pendiri Ymir bahkan tersenyum saat Eren dihentikan.

Eren memiliki kata-kata terakhir untuk Mikasa dan Armin di Paths. Dalam pengalaman ini, dia memandang mereka dalam sejenis halusinasi yang disebabkan oleh Ymir. Dia meminta Mikasa untuk melupakan dirinya, melanjutkan hidupnya, dan menemukan orang lain. Selain itu, dia juga berbicara dengan Armin, mengenang masa kecil mereka hingga saat ini. Mereka membicarakan segalanya, termasuk apa yang akan dilakukan Eren dan apa yang memotivasinya. Eren menjelaskan bahwa segala yang dia lakukan, dia lakukan untuk teman-temannya dan dia tidak pernah benar-benar memegang kendali sejak malam perubahan takdirnya saat dia ditangkap oleh keluarga Reiss.

Setelah meninju wajah Eren, Armin memperlihatkan kepada Eren bahwa kehidupan akan terus berlanjut, bahkan dalam situasi yang sulit. Dia memahami bahwa, terlepas dari betapa buruknya keadaan, mereka akan bertemu lagi. Kenangan mereka yang telah dihapus sekarang pulih, dan Kekuatan Para Titan lenyap dari dunia.

Sebagai bonus, kita juga mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengapa Pendiri Ymir bertindak seperti yang dia lakukan. Ini, seperti Eren, didorong oleh cintanya pada Raja Fritz. Namun, dia merasa bersyukur karena telah terbebas dari penindasan selama 2.000 tahun yang dialami oleh Mikasa. Dengan kepergiannya, para Titan pun lenyap dari dunia.

Sebagaimana Armin berdiri di depan sekumpulan pedang dan meriam, dan memotivasi pasukan Marley yang bersenjata, ada kesan kuat bahwa pemuda itu telah mengambil peran penting dalam menolak siklus balas dendam dan kebencian yang tidak ada gunanya. Final Attack on Titan adalah akhir yang mendalam, menguras air mata, dan membuahkan hasil yang pahit dan manis bagi serial yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Dalam banyak aspek, final anime ini tampaknya lebih berhasil daripada versi akhir manga yang kontroversial. Hajime Isayama, bersama dengan tim produksi, berhasil memberikan penutup yang penuh perasaan dan bermakna untuk cerita yang telah menjadi salah satu anime terbesar dalam sejarah. Itu adalah akhir yang patut dikenang dan memuaskan bagi penggemar Attack on Titan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan