3 Kecamatan di Kabupaten Bandung Sempat Diterjang Puting Beliung, BMKG Sebut Dampak Pancaroba

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis, untuk periode saat ini, wilayah Kabupaten Bandung tengah berada pada masa peralihan musim kemarau menuju penghujan alias pancaroba.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rayahu mengatakan, hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan awan-awan rendah yang dapat tumbuh menjadi awan-awan konvektif signifikan.

“Awan konvektif signifikan ini adalah awan yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat,” kata Rahayu kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Minggu, 5 November 2023.

“Dan dapat disertai petir atau kilat dalam skala lokal dan durasi singkat,” tambahnya.

Rahayu, atau akrab disapa Ayu, menerangkan wilayah Kabupaten Bandung diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II hingga dasarian III November 2023.

BACA JUGA: Warga Keluhkan Banjir di Pasir Koja hingga Mohammad Toha, Tedy: Itu Jalan Milik Pusat

“Dan puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Raya diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024 dengan sifat hujan normal hingga bawah,” terangnya.

Ayu menjelaskan, melalui analisis suhu maksimum di Kabupaten Bandung, pihaknya mencatat bahwa pada siang hari pada pukul 12.00 hingga 15.00 WIB suhunya akan berada di antara 30 hingga 32 derajat celcius.

Hal tersebut, disebabkan karena posisi matahari di selatan khatuliswa sehingga paparan sinar matahari optimal diselatan khatulistiwa.

“Termasuk Kabupaten Bandung dan Bandung Raya dan adanya proses konveksi pertumbuhan awan-awan hujan,” jelasnya.

Ayu mengungkapkan, dari analisis streamline pihaknya, menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Bandung didominasi oleh angin timuran. Angin baratan mulai terlihat aktif memasuki wilayah Jawa Barat termasuk Kabupaten Bandung terutama di antara siang, sore, dan malam hari.

“Dinamika iklim di Kabupaten Bandung, terdapat beberapa pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif,” ungkapnya.

Pertumbuhan awan konvektif itu, diketahui dapat menyebabkan hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah. Seperti yang melanda Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.

Diketahui, sejumlah desa di tiga kecamatan wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat belum lama ini sempat diterjang bencana alam yakni angin puting beliung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan