JABAR EKSPRES – Persoalan sampah yang belum juga teratasi membuat sejumlah wilayah di Kota Bandung gencar menciptakan pengolahan alternatif. Diantaranya melalui budidaya magot maupun komposting sampah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberi apresiasi terhadap salah satu upaya dari kewilayahan tersebut, yakni Kecamatan Antapani Tengah, Kota Bandung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan, sejumlah upaya penanganan itu dibutuhkan pada momen masa darurat sampah seperti ini.
BACA JUGA: Masalah Kabel Udara Masih Disorot Pemkot Bandung
“Nah, ini saya apresiasi apa yang sudah disampaikan oleh ibu camat yang sudah dilakukan oleh para lurah yang ada di level pemerintah di bawahnya,” sebut Ema usai peninjauan lokasi di Antapani, Jumat, 3 November 2023.
“Bahwa di sini pun sudah memahami apa yang harus dilakukan. Mereka sedang menginventarisasi penanganan sampah terutama penanganan di hulu. Hulu di sini adalah di rumah tangga,” sambungnya.
Dengan hanya mengandalkan ruang lingkup RT/RW, kata Ema, pola penangan sampah di kawasan Antapani Tengah, bisa menjadi pilot project atau percontohan bagi wilayah lain di Kota Bandung.
BACA JUGA: 6 Ribu Lebih APS Ditertibkan Satpol PP Kota Bandung, Partai Mana yang Paling Banyak Melanggar?
“Kecamatan Antapani Tengah ini bisa dijadikan pilot project yang paling ideal menurut saya. Walaupun memang masih ada sedikit kekurangan bagi saya,” katanya.
Dirinya menyorot, hal yang perlu dioptimalkan adalah output dari produk sampah itu sendiri. Yakni berkenaan dengan sampah residu. Perlu juga adanya bank sampah berkelanjutan untuk menangani hal tersebut.
“Kalau yang organik dan anorganik dengan kompos serta maggot. Kemudian ada bank sampah, kemudian yang residunya ada ecobrik dan lain sebagainya,” jelas Ema.
“Kami nanti akan dorong, kalau perlu ada pelatihan tambahan ya, kenapa tidak, nanti kami lakukan,” pungkasnya. (zar)