Kelas Rusak Akibat Angin Kencang, KBM di SDN Baros Mandiri 3 Cimahi Terpaksa Daring

JABAR EKSPRES – Seluruh siswa-siswi kelas SDN Baros Mandiri 3 Kota Cimahi, terpaksa diliburkan untuk sementara saat ruangan kelas mengalami kerusakan karena angin kencang yang melanda pada Selasa, 31 Oktober 2023 kemarin.

Para siswa tersebut diwajibkan belajar di rumah untuk tiga hari kedepan. Sementara itu, Sri Wahyuni Guru kelas 6A SDN Baros Mandiri 3 mengatakan kegiatan belajar mengajar dialihkan sementara secara daring hingga Jumat, 3 November 2023.

“Kita trauma, jadi saya mengusulkan untuk daring terlebih dahulu di rumah masing-masing sampai hari Jum’at. Jadi rencana masuk lagi itu hari Senin,” ucap Sri pada awak media, Rabu, 1 November 2023.

BACA JUGA: Angin Kencang Rusak Ruangan Kelas di SDN Baros Mandiri 3 Cimahi

Meskipun kerusakan hanya pada ruangan kelas di lantai 3 dan 4, namun kebijakan pihak sekolah untuk menghentikan sementara proses KBM bertujuan untuk keamanan dan keselamatan siswa.

“Meskipun tidak terdampak pada semua kelas, semua siswa belajar secara daring dulu di rumah. Bukan berarti libur belajar, tapi mereka juga harus belajar meskipun secara online,” terang Sri.

Sri menceritakan detik-detik kejadian saat angin kencang menerjang SDN Baros Mandiri 3. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, saat proses KBM kelas 5 dan 6 sedang berlangsung di lantai 4.

“Waktu itu saya sedang sedang mengajar, tiba-tiba hujan deras, lalu saya tutup pintu dengan meja,” terang Sri.

BACA JUGA: Dilanda Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang Tutupi Ruas Jalan di Kabupaten Bandung

Tak lama berselang setelah Sri mengganjal pintu, tiba-tiba pintu jebol dan rusak diterjang angin yang mengarah dari Utara. Bahkan, badannya pun sempat terdorong beberapa langkah.

“Saya itu mau ke arah pintu lagi untuk menambah ganjalan pada pintu, baru tiga langkah angin tiba-tiba masuk dan merusak pintu. Saat saya lihat ke belakang, jendela sudah pada terbang, buku-buku juga pada terbang,” jelas Sri.

Para siswa yang sedang belajar, menyaksikan fenomena alam tersebut dan berteriak histeris. Sri saat itu menyarankan pada siswa untuk keluar dari ruangan kelas.

“Anak-anak pada nangis histeris, menjerit ketakutan. Saya juga takut, bahkan saat turun tangga saja masih merangkak,” ungkap Sri. (Firman)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan