JABAR EKSPRES – Rangkaian operasi pasar yang menjajakan harga beras murah, diklaim mampu menstabilkan harga komoditi tersebut hingga saat ini. Termasuk menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga relatif aman.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah menuturkan, sekarang harga beras sudah tidak ada lagi kenaikan. Berada dalam kondisi stabil, bahkan tak mengalami penurunan.
BACA JUGA: Kasus Cacar Monyet Bertambah, Dinkes Jabar: Total Ada 3 Orang
Harga beras, kata Elly, sudah terkunci tidak ada kenaikan. “Beras sudah hampir sebulan ini tidak ada kenaikan, tetapi memang belum turun di harga normal,” katanya kepada wartawan, kemarin.
“Tetapi yang jelas sudah dikunci tidak ada kenaikan dengan kemarin ada operasi pasar beras medium di 30 Kecamatan,” sambungnya.
Melihat dampak operasi pasar murah yang berhasil mengunci harga beras. Elly menyebutkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat berencana menggelar kembali kegiatan itu. Sasar 30 kecamatan di Kota Bandung.
“Menjelang natal, kami akan menyelenggarakan (lagi) pasar murah di 30 Kecamatan juga,” sebutnya.
“Rencananya di minggu ketiga November dan di minggu pertama Desember jadi satu hari 3 Kecamatan. Kami butuh 10 hari untuk mencapai 30 kecamatan, 5 hari di minggu ketiga November dan 5 hari di minggu pertama Desember,” jelas Elly.
Hal itu kembali diadakan, lanjut Elly, guna terus menstabilkan harga komoditi pangan. Termasuk di antaranya beras. Apalagi mengingat saat ini adalah momen menjelang Nataru pada 2023.
“Dan memberikan aksesibilitas kepada warga Kota Bandung untuk memperoleh kebutuhan pokok yang lebih murah dan mudah didapat,” pungkasnya.