PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Ketiga, saling menyandera. Pernyataan Sekjen PDIP, Hasto yang menyatakan, mendapatkan informasi beberapa ketua umum partai politik mendapatkan tekanan untuk mengusung Gibran menjadi calon wakil presiden, merupakan sandera dan kartu truff. Sangat mungkin itu juga yang terjadi pada PDIP dan para elitnya. Tersandera kekuasaan, politik bahkan hukum oleh kekuasaan jokowi. Sehingga ada sebuah kegamangan ketika harus memecat anak dan menantu presiden dari keanggotaan PDIP.

BACA JUGA: Pasang Banner Prabowo – Gibran di Setiap Rumah, Bentuk Dukungan Penuh Warga Bandung

Keempat, menhindari perang terbuka. Diawal dinika “copras-capres” sebetulnya lawan politik PDIP adalah Anies, bahkan disebut-sebut untuk “menjegal” Anies untuk tidak menjadi calon presiden menggunakan berbagai perangkat, termasuk perangkat hukum, baik terhadap partai pengusungnya maupun terhadap Anies.

Sehingga ketika dinamika kekuatan faksi politik berubah dan hampir bisa dipastikan pemilihan presiden dan wakil presiden 2024 diikuti tiga pasangan calon, maka PDIP harus memainkan strategi yang lain, dengan tetap tidak memberikan peluang bagi Anies dan Imin memenangkan kontestasi 2024 mendatang.

Jika “perang terbuka” antara jokowi beserta partai yang di-endorse-nya dan Megawati beserta PDIP-nya menjadi isu yang dominan dan sampai pada akar rumput, maka pasangan AMIN berpotensi mendapatkan berkah elektoral (muntahan suara) dari perang terbuka tersebut.

Kelima, hidden Scenario. Diawal pencalonan Ganjar, Jokowi sangat kuat atensinya bahkan terlihat jelas keberpihakan terhadap Ganjar dalam berbagai momentum. Begitupun dengan kejadian merapatkanya Cak Imin ke Nasdem, satu hari setelah Surya Paloh menghadap Jokowi di istana. Itu juga yang terjadi dengan merapatnya PAN, Golkar dan Demokrat disebut-sebut atas campur tangan Jokowi.

Termasuk golkar mengusung gibran menjadi calon wakil presiden Prabowo mempertegas intervensi Jokowi. Sehingga dalam dinamika dan histori politik tersebut, sangat mungkin adanya sebuah hidden scenario (perencanaan tersembunyi) yang tidak diketahui publik. Skenario tersembunyi tersebut tentu saja terkonsolidasi melalui ketua umum partai politik termasuk Megawati. (SFR)

BACA JUGA: Beri Bantuan 10 Perahu ke Nelayan, Begini Pernyataan Prabowo Usai Bertemu Susi Pudjiastuti di Pangandaran

Writer: Sandika FadilahEditor: Muhammad Al Hafizh Putra Reza

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan