JABAR EKSPRES – Penyebaran cacar monyet atau Monkeypox yang saat ini tengah terjadi di wilayah DKI Jakarta menjadi perhatian penting bagi sejumlah pihak khususnya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar).
Kepala Dinkes Jabar Vini Adiana Dewi mengatakan, selain dapat menimbulkan benjolan bagi penderitanya, cacar monyet juga memiliki tingkat penyebaran yang cukup cepat.
“Yang menjadi masalah itu penularannya mudah. Maksudnya mudahnya itu bisa dari droplet (percikan pernapasan) penderita, bisa dari sentuhan langsung, bisa juga dari kulit-kulit yang mengering setelah pecah. Nah itu bisa tersebar,” ungkapnya saat di konfimasi, Selasa (24/5).
Untuk gejala awal penderita cacar monyet akan mengalami demam tinggi dengan munculnya bintik merah hingga menjadi papul atau benjolan seperti cacar pada umumnya.
“Cuman papul ini nanti bedanya dia keras. Jadi ada demam, ada bintik merah, bintik merahnya berubah jadi papul. Nah, warna papulnya seperti kekuningan, terus ketika nanti pecah itu jadi jaringan kulit kering,” ungkapnya.
Agar dapat di antisipasi, Vini berharap masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat. Sebab cacar monyet tersebut, memiliki tingkat penyebaran yang cukup cepat.
“Jadi antisipasinya tetap, higienis dan sanitasi, cuci tangan pada saat kita dari mana pun, atau pada saat mau makan. Jadi kebersihan yang penting mungkin, dan memang biasanya Monkeypox ini tular menular,” ucapnya.
“Jadi untuk antisipasi ke masyarakat ya, kalau misalnya ada yang sakit lebih baik diam di rumah karena kita enggak tahu sakitnya itu, dan segera berobat ke fasilitas kesehatan bagi yang sakit,” imbuhnya
Untuk diketahui, kasus cacar monyet kini telah ditemukan menyebar di DKI Jakarta. Bahkan berdasarkan data yang dilihat per 23 Oktober 2023 kemarin, terdapat 10 kasus positif sejak pertama kali dilaporkan pada tanggal 13 Oktober 2023.