JABAR EKSPRES – Seorang pria nyaris babak belur dihakimi massa di wilayah Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya, peria tersebut tertangkap basah oleh sejumlah warga, ketika dirinya tengah melancarkan aksi penjambretan terhadap seorang ibu-ibu, di area Jalan Raya Cicalengka, tepatnya wilayah Desa Panenjoan pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
Menurut salah satu saksi mata, Riki (28), mengatakan insiden penjambretan yang berhasil digagalkan itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
“Saya lihatnya udah ramai pada teriak jambret, pelaku langsung dikepung sama warga,” katanya.
BACA JUGA: Penemuan Wanita di Perkebunan Dekat Sungai Cileungsi Diduga Korban Penganiayaan
Riki menerangkan, pelaku yang sempat dihakimi warga akibat melancarkan aksi kriminal penjambretan itu, sempat diamankan oleh anggota TNI dan Satpam pabrik di dekat lokasi.
“Diamankan di kantor Satpam sambil nunggu anggota Polsek Cicalengka datang. Tapi sudah dibawa tadi sama Polisi pakai mobil,” tukasnya.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, korban yang merupakan ibu-ibu itu, saat dijambret oleh pelaku posisinya sedang bekerja membawa pesanan ban bekas.
Korban merupakan warga Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat bernama Pudjiati (39), berada di wilayah Cicalengka untuk mengambil pesanan ban bekas menggunakan kendaraan roda empat bernomor polisi D 8871 XP.
Ketika dimintai keterangan, korban mengaku mengalami insiden penjambretan ketika kendaraannya tengah terparkir alias berhenti, dengan cepat pelaku mengambil barang berupa tas.
“Saya kira tukang parkir, pas saya mau ambil uang buat bayar gak taunya dia (pelaku) mengambil tas, sempet tarik-menarik sama saya,” ujar Pudjiati.
Dia pun berteriak hingga memicu perhatian warga sekitar, sampai akhirnya teriakan korban berhasil membuat sejumlah massa mengejar pelaku penjambretan.
BACA JUGA: Terungkap! Penjual Buah di Ciamis Bukan Bundir, Tapi Diduga Dihabisi Kekasih
“Hampir kabur pakai motor, tapi karena banyak warga yang melihat jadi keburu ditangkap rame-rame,” beber Pudjiati.
Dia mengira, ketika barangnya yang dijambret oleh pelaku merupakan tas berisi uang untuk membeli ban bekas.
Pudjiati melanjutkan, tas yang sempat dibawa oleh pelaku penjambretan itu bukan berisi uang, melainkan satu gawai dan baju anaknya.