JABAREKPRES, BANDUNG – Dinas Sosial Kota Bandung Soni Bakhtiyar mengonfirmasi program bantuan pangan berupa beras. Bantuan tersebut merupakan program dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan Kementrian sosial (Kemensos) RI.
Demi tepat sasaran, Soni bersama Dinsos mengaku telah bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bandung, Dinas Ketahanan Pangang dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.
“Dengan Dinsos, kita bersama-sama di lapangan membantu agar pemberian kepada penerima bisa tepat sasaran sesuai dengan data yang diberikan oleh Kemensos maupun Bapanas,” pungkas Soni saat dihubungi, Selasa (17/10).
BACA JUGA: Semangat dan Perjuangan Amad, Kakek Penjual Tisu di Kota Sukabumi
Sementara untuk data penerima, ia memastikan tepat sasaran sesuai dengan kondisi ekonominya.
“Karena kan data itu pasti dinamis, lalu kemampuan ekonomi masyarakat pun dinamis,” kata soni.
Menurut Soni, bisa saja pada saat pendataan mereka belum mampu dan masuk dalam kategori penerima, tapi begitu bantuan datang kepada masyarakat yang terdata sebagai penerima bantuan, kemampuan ekonominya sudah berubah.
“Itu bisa masuk ke dalam ketidaklayakan Untuk mendapatkan bantuan, tapi data harus terus ter update, karena kondisi yang lain seperti masyarakat penerima bantuan yang meninggal dan pindah harus diterima datanya,” sambungnya.
Data dan juga mobilisasi masyarakat juga sangat dinamis, menurut Soni, itu harus dipadu padankan dengan kondisi di lapangan.
Dalam pernyataan lain, Kepala Bulog Kota Bandung Erwin Budiana, bantuan pangan ini hadir sebagai upaya dalam menjaga kestabilan harga pangan dipasar.
“Bulog memiliki peran untuk menjaga kestabilan harga. Operasi pasar dilaksanakan sesuai kebutuhan, sampai harga beras kembali stabil,” ujar Erwin saat dikonfirmasi.
Erwin Budiana mengatakan, memang pemberian pangan ini adalah bentuk operasi pasar yang bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Bandung di 30 kecamatan Kota Bandung. Masing-masing kecamatan disediakan 10 ton beras. (ped)