Jabarekspres.com, BOGOR– Hewan gajah merupakan salah satu hewan paling pintar dan unik. Salah satunya gajah bisa mendengar melalui kakinya. Namun tak banyak yang tau, ada fakta yang menarik dari hewan mamalia besar itu bagi lingkungan hidup manusia.
Di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor ternyata kotoran gajah ini dapat dibuat menjadi kertas. Untuk prosesnya sendiri, kotoran gajah diambil lalu di cuci sampai bersih untuk diambil seratnya, lalu di rebus sekitar 2 jam lamanya.
Kemudian, setelah bakterinya kotor usai direbus, kotor gajah lalu ditiriskan untuk dijemur. Setelah dijemur barulah digiling dan dicampur bahan kertas.
BACA JUGA: Skandal Oknum 2 ASN RS Asih Husada Banjar, Ini Kata Tokoh Agama dan Wakil Rakyat
Operator Safari Poo Paper, Nofrizal menjelaskan, untuk warna dari kertasnya itu tergantung dari bahan baku kertas yang dicampurkan dengan kotoran gajah.
Jika kertas ingin mencetak kertas warna putih bahan yang digunakan lebih banyak kotoran gajah 60 persen. Campurkan bahan kertas sebanyak 40 persen
Lalu, untuk menghasilkan warna coklat kertas, campuran bahan baku kertas lebih banyak yakni 80 persen. Sedangkan kotoran gajah sendiri hanya 20 persen.
“Kalo menentukan warna itu tergantung dari banyak dan tidaknya bahan campuran kertas yang digunakan,” kata Nofrizal kepada Jabarekspres.com, Sabtu (14/11).
Inovasi yang dihasilkan oleh TSI Bogor sejak tahun 2012 silam ini menghasilkan sebanyak 200 kertas setiap harinya dari 100 Kilogram kotoran yang dihasilkan oleh hewan mamalia besar itu.
Perbedaan Kertas Kotoran Gajah dan Kertas pada Umumnya
Kertas yang dihasilkan dari kotoran gajah berbeda dengan kertas pada umumnya, selain dari warna juga dari kualitas dan daya tahan kertas itu sendiri.
Biasanya, kerta dari kotoran gajah cenderung lebih kasar, hal ini dikarenakan yang digunakan adalah serat dari kotoran.
“Dari seratnya timbul lebih kasar. Timbul dibuku, lalu lebih kuat karena alami tidak pakai bahan pengawet,” tambahnya.
Menggunakan Kotoran Gajah Baru
Untuk menghasilkan kertas dengan kualitas baik, tentu harus menggunakan kotoran yang baru dikeluarkan oleh gajah.
“Jika kotor itu ditunda satu atau dua hari ke depannya, kertas yang dihasilkan kurang maksimal. Hari ini ambil langsung dibuat kalo ditunda kualitas kertasnya beda nanti. Jadi dari seratnya berubah,” paparnya.