JABAR EKSPRES – Musim kemarau ekstrem akibat fenomena El Nino, terasa menyulitkan lini pangan di Kota Bandung. Hal ini berimbas terhadap alur distribusi dari daerah pemasok. Bahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebut, terlebih lagi, wilayah kota amat bergantung terhadap daerah produsen.
Otomatis, lanjutnya, laju distribusi menjadi terganggu. Pasalnya di daerah produsen diketahui mengalami penurunan jumlah produksi. Hal tersebut berdampak pada jumlah distribusi ke Kota Bandung.
Kenaikan harga pun terjadi. Gin Gin merinci, hingga saat ini selain komoditi beras, harga cabai diketahui masih cukup tinggi mengalami kenaikan.
BACA JUGA: Kotoran Gajah Disulap Jadi Kertas, Kok Bisa? Begini Prosesnya!
“Kalau cabai yang asalnya Rp35.000 sekarang Rp39.000 sampai Rp40.000 per kilo. Tapi untuk komoditi lain bahkan ada yang turun,” rincinya saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa persediaan kebutuhan pangan masih aman. Masih dalam angka surplus alias memenuhi kebutuhan Kota Bandung.
“Walaupun berkurang kalau dilihat dari angka ketersediaan pangan di Kota Bandung di banding dengan kebutuhan masih tetap surplus masih tetap berlebih lah,” ujar Gin Gin.
Sementara itu akibat dari musim kemarau ekstrem, Kota Bandung tercatat mengalami penurunan angka distribusi produk bahan pangan dari sejumlah daerah.
“Memang secara angka ada penurunan itu dari yang turun sekitar 15 persen distribusi ke Kota Bandung akibat kemarau dan kondisi yang saat ini terjadi,” tandasnya.
Di sisi lain, harga cabai atau cabai yang masih tinggi berdampak pada penghasilan para pedagang di Kota Bandung. Salah satunya dirasakan seorang pedagang di Pasar Kiaracondong, Rian (42).
Dia menuturkan, cabai tanjung mengalami kenaikan secara signifikan di harga Rp60.000/kilo, yang kemudian disusul cabai rawit dikisaran Rp50.000/kilo.
“Cabai tanjung yang naik drastis, sekarang sekitar Rp60.000/kilo, terus cabai rawit sekarang per kilonya Rp50.000 an. Mungkin karena kemarau” katanya kepada Jabar Ekspres.
Dilansir dari Badan Pangan Nasional, Harga Eceran Tertinggi (HET) cabai rawit berada di angka Rp46.670 per kilo. Nilai tersebut tentunya sudah melampui standar yang ditetapkan.