JABAR EKSPRES – Persoalan sampah di wilayah Bandung Raya, pasca terjadinya kebakaran di Tempat Pembuagan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti pada beberapa bulan lalu, hingga saati ini belum dinyatakan usai.
Bahkan, berdasarkan informasi yang didapat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melaporkan hingga tanggal 12 Oktober 2023 kemarin, total sampah yang belum terangkut ke TPAS Sarimukti dan masih tertumpuk di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS), yakni berkisar 7.049 ritase atau setara dengan 29.000 ton.
BACA JUGA: Pedagang Buku Palasari Bandung, Dilema Jual Buku Offline dan Online
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Prima Mayaningtias mengaku, pihaknya selaku pengelola TPAS Sarimukti, akan terus berupaya melakukan penyelesaian masalah sampah di Bandung Raya, yang kini sudah ditetapkan menjadi status darurat hingga 25 Oktober 2023 nanti.
“Karena yang menjadi zona super darurat (di TPAS Sarimukti) itu kan sudah habis. Jadi di zona satu kita dibantu dengan TNI, itu sudah kita tata dan diuruk dengan tanah. Kemudian, kita bisa ada luas lahan sekitar 1,3 hektare. Tapi intinya, sekarang kita sudah bisa memberikan kuota (sampah lagi) sebesar 5.811,5 ritase,” ujar Prima saat dikonfirmasi, Sabtu (14/9).
Disinggung soal pembagian kuota yang akan dibuang ke lahan seluas 1,3 hektare tersebut, Prima mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberikan sesuai proporsional jumlah sampah harian yang masuk ke Sarimukti.
BACA JUGA: Persoalan Belum Usai, Bandung Barat Kembali Dikelilingi Gunungan Sampah
“Tetapi, pada prosesnya ada evaluasi bagaimana kemampuan kabupaten kota (di Bandung Raya). Karena memang kondisinya tidak setiap hari dibuang dari jumlah yang harus dikeluarkan. Karena memang harus ada pengurangan. Jadi, kita bagi proposionalnya itu berdasarkan sampah harian,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya, tutur Prima, akan berupaya memaksimalkan upaya penyelesaian masalah sampah di Bandung Raya hingga masa darurat di tamggal 25 Oktober 2023 nanti, selesai.
“Tapi kalau dilihat dari perkembangan di lapangan, Kota Bandung itu sudah bagus sudah bisa mengurangi (sampah) dari hulunya. Tapi tidak terlalu signifikan dan tetap pada proporsi yang lalu,” pungkasnya. (San)