JABAR EKSPRES – Setiap harinya, dunia media sosial dipenuhi dengan istilah-istilah baru yang menjadi tren dan viral di platform seperti TikTok. Salah satu istilah terbaru yang sedang ramai diperbincangkan di kalangan pengguna TikTok adalah “Chawnima Lee” atau sering di sebut “Cao Ni Ma Lee”.
Di balik popularitasnya, Chawnima atau Cao Ni Ma sebenarnya berasal dari Bahasa Mandarin dengan dua makna yang sangat berbeda. Dalam Bahasa Indonesia, Chawnima digunakan sebagai kata sambutan atau salam kepada teman, saudara, pacar, atau orang lain.
Baca juga : Trend “Empuk Jeru” yang Viral di Sosial Media, Apa Sebenarnya Arti dan Maknanya?
Namun, di daerah asalnya, istilah ini memiliki konotasi negatif dan di anggap kasar. Masyarakat Tiongkok memandangnya sebagai ungkapan rasa kesal terhadap orang lain, bahkan terkait dengan aktivitas seksual.
Asal usul munculnya istilah Chawnima Lee bermula dari protes netizen Tiongkok terhadap sensor internet dan sensor kata-kata di negaranya. Mereka menciptakan frasa ini sebagai bentuk ejekan terhadap pemerintah dan sistem sensor yang banyak ditentang oleh warganya.
Meskipun kata ini digunakan dengan maksud menjadikan kalimat lebih sopan secara konteks, penggunaannya seringkali merujuk pada hal yang sama atau dijadikan sebagai bahan candaan.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan istilah Chawnima Lee memerlukan pemahaman konteks yang baik. Sebelum menggunakannya, disarankan untuk melakukan pencarian terlebih dahulu agar tidak salah menginterpretasikan maknanya.
Baca juga : Cara Menghitung Hari dengan Google Day Since yang Viral di TikTok!
Terutama bagi mereka yang belum cukup dewasa, penting untuk menjaga penggunaan kata-kata agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan melanggar norma sopan santun. Selalu bijaksana dalam berkomunikasi di dunia maya!