JABAR EKSPRES – Sampai Saat ini perbincangan soal ketegangan Hamas vs israel menjadi sorotan dunia karena ketakutan menjadi ancaman global
Dalam dialog yang hangat, perhatian tertuju pada pernyataan Amerika yang mengumumkan dukungan penuh terhadap Israel dengan mengirimkan kapal perangnya ke wilayah konflik.
Mengutip dari channel youtube “Kabar Petang tvOne,” tampaknya perang antara Hamas dan Israel menjadi sorotan utama.
Pak Soleman, yang terlibat dalam diskusi, menyatakan keyakinannya bahwa perang ini mungkin menciptakan ketegangan di antara negara-negara lain yang kemungkinan akan memihak kepada salah satu pihak. Namun, ia juga menegaskan bahwa kehadiran Amerika di sana mungkin bertujuan untuk menghentikan eskalasi konflik secepatnya.
Baca Juga: Hari Anak Perempuan Internasional, Peran Penting Perempuan Muda
“Ketika Amerika datang, ujungnya akan seperti dulu, kembali ke meja perundingan,” ungkap Pak Soleman. Dia menggarisbawahi upaya diplomasi dan perdamaian sebagai jalan keluar terbaik dari konflik yang semakin meluas.
Pak Soleman menambahkan bahwa meskipun militer Hamas mungkin tidak sebanding dengan kekuatan militer Israel, perang ini memiliki dampak besar pada masyarakat. Strategi penyerangan dari kedua belah pihak dapat menyebabkan kerugian besar, terutama bagi warga sipil yang menjadi korban tak terhindarkan.
Diskusi juga menyoroti potensi spillover dari konflik ini, dengan kelompok seperti Hizbullah dari Lebanon dan kelompok Huti dari Yaman ikut terlibat. Ini memperumit situasi di Timur Tengah dan bahkan memengaruhi hubungan internasional, termasuk hubungan Arab Saudi yang sebelumnya sedang berusaha memperbaiki hubungannya dengan Israel.
Baca Juga: Website Israel Dihack! Buntut Perang Israel vs Hamas
Kondisi geopolitik dunia turut mempengaruhi respons berbagai negara terhadap konflik ini. Amerika Serikat, yang tengah sibuk mencari dukungan untuk Ukraina yang diserang oleh Rusia, harus membagi perhatiannya di tengah-tengah sorotan konflik Israel-Palestina. Beberapa negara seperti Turki, Qatar, dan Cina menunjukkan sikap simpati terhadap Palestina, memperumit dinamika global.
Dengan segala ketidakpastian yang melibatkan negara-negara besar dan kelompok militan di kawasan, prediksi Sulaiman menawarkan titik terang: “Kita harus kembali ke meja perundingan. Itu adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik ini.”