Adab Buang Air Besar dan Kecil Sesuai Ajaran Rasulullah

JABAR EKSPRES- Rasulullah SAW memberikan ajaran kepada umatnya tentang pentingnya berbicara dan berperilaku dengan adab dan sesuai dengan pedoman Islam, termasuk saat melakukan buang hajat. Artikel ini akan menjelaskan adab buang air besar dan kecil .

Berikut adalah beberapa adab terkait buang hajat yang dikutip dari buku “Nabi Muhammad Sehari-hari” karya Muhammad Ismail Al-Jawisy:

1. Ketika Rasulullah SAW hendak buang hajat, beliau selalu membaca doa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan jin laki-laki dan perempuan, serta dari kotoran dan perbuatan kotor setan yang terkutuk.”

2. Setelah selesai, beliau membaca: “Aku hanya mengharap ampunan-Mu.”

3. Jika dalam perjalanan bersama para sahabat, beliau akan menjauh dari kelompok tersebut, mencari tempat terpencil sejauh dua mil, dan menutupinya dengan jerami atau daun pelepah kurma.

BACA JUGA : Kondisi Penghuni Neraka Kelak saat Meminta Ampunan Allah

4. Ketika hendak membuang air kecil, beliau berusaha mencari tanah yang lunak dan empuk. Jika tanah keras, beliau akan menggunakan tongkat untuk melubangi tanah sebelum buang hajat.

5. Rasulullah SAW selalu buang air kecil dalam posisi duduk, kecuali dalam keadaan darurat.

6. Setelah itu, beliau membersihkan diri dengan menggunakan air atau terkadang batu, bahkan kadang-kadang keduanya bersamaan, dengan menggunakan tangan kiri.

7. Ketika meninggalkan tempat buang hajat, beliau melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu, sambil membaca doa.

8. Sebelum memasuki tempat buang hajat, beliau meletakkan cincinnya terlebih dahulu karena terdapat ukiran kata Muhammad di cincin tersebut.

9. Beliau tidak pernah menghadap atau membelakangi kiblat saat buang hajat, baik air besar maupun air kecil. Beliau mengajarkan umatnya untuk melakukan hal yang sama.

BACA JUGA : Jika Suami Tidak Menafkahi, Apakah Istri Bisa Menggugat Cerai ?

10. Rasulullah SAW tidak pernah buang hajat atau air kecil di tempat-tempat yang biasanya digunakan orang untuk berteduh, seperti di bawah pohon atau di jalanan umum yang sering dilalui orang.

11. Terakhir, beliau mengajarkan agar tidak berbicara saat melakukan buang hajat. Beliau bersabda: “Jika ada dua orang di antara kalian yang sedang buang hajat, maka janganlah bercakap-cakap, karena sesungguhnya Allah murka akan perbuatan itu.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan