Tahun Ini Angka Kematian Ibu di Jabar Meningkat, Anemia Jadi Perhatian

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Raden Vini Adiani Dewi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Raden Vini Adiani Dewi
0 Komentar

JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Angka kematian ibu di Jawa Barat masih memprihatinkan. Pada 2023 ini, angkanya naik jika dibanding 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Raden Vini Adiani Dewi mengungkapkan, jumlah kematian ibu di triwulan III 2023 di Jabar tercatat ada 444 kasus. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan 2022 yang ada di angka 441 kasus.

“Meningkat 3 kasus,” katanya, Sabtu (7/10).

Dalam kesempatan itu, Vini juga menguraikan bahwa untuk angka kematian pada bayi pada 2023 ini cenderung menurun. Jumlahnya di angka 2230 kasus. Lebih rendah jika dibanding pada 2022 yang di angka 2504 kasus.

Baca Juga:Dampak Kemarau Panjang Kali Ciliwung Kekeringan, Tinggi Air Hanya 55 CMRespons Keluhan Warga, Rumah Makan Alam Sunda Ngaku Segera Perbaiki Sistem Pengolahan Limbah

Vini merangkan, tingginya angka kematian ibu termasuk bayi itu banyak ditopang faktor anemia. Yakni kondisi kekurangan sel darah merah pada remaja hingga ibu hamil.

“Ada sekitar 48 persen perempuan di Jabar kasus anemia,” terangnya.

Menurut Vini, kasus anemia yang tinggi ini sejalan dengan kasus kematian ibu ataupun anak.

“Ibu meninggal saat melahirkan atau bayi yang meninggal ujung-ujungnya si ibu anemia,” jelasnya.

Karena itulah, Dinas Kesehatan Jabar bakal memberikan fokus yang serius untuk menuntaskan masalah anemia tersebut. Caranya melalui berbagai program promotif dan preventif. Dengan harapan itu bisa menunjang kesehatan para remaja perempuan termasuk para ibu hamil.(son)

0 Komentar