JABAR EKSPRES – 41 ribu ton beras akan disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) kepada sekitar 1,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Kita diperintahkan lagi di bulan kedua yaitu Oktober ini oleu Bapanas (Badan Pangan Nasional) untuk mulai lagi bantuan pangan di bulan kedua. Jadi akan kucurkan lagi sebanyak 41 ribu ton (beras),” ujar Kepala DKPP Jabar M Arifin Soedjayana, saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Sabtu (7/10).
Penyaluran pertama di bulan September 2023 , Arifin mengklaim bantuan telah menyebabkan terjadinya penurunan harga khususnya beras di pasaran.
“Jadi kalau 41 ribu ton (bantuan beras) itu sekarang membanjiri Jabar untuk tadi 1,4 juta KPM, saya rasa akan bisa menekan harga, dan betul kita sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak seperti BI (Bank Indonesia) dan Biro Perekonomian, itu harga (beras) sudah mulai turun,” katanya.
Oleh karena itu, Arfin menuturkan bahwa DKPP Jabar akan terus berupaya menjaga kestabilan baik harga maupun ketersediaan pangan di tengah kondisi seperti saat ini.
“Jadi 41 ribu ton (bantuan beras) itu akan terus dilakukan setiap bulanya hingga akhir tahun (2023). Jadi selama 3 bulan dengan jumlah yang sama yaitu 1,4 juta KPM per bulannya (mendapatkan bantuan). Jadi ini akan terus kita lakukan agar menahan harga, sehingga tidak akan terjadi lagi kenaikan,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada bulan September 2023 kemarin harga beras di pasaran khususnya di Kota Bandung terus mengalami Kenaikan. Bahkan menurut salah seorang pedagang beras di Pasar Ciwastra Bandung, Ade Rahmat (29) mengatakan bahwa kenaikan mulai terjadi di Bulan Agustus 2023.
“Awal Agustus. Kenaikannya itu masih biasa. Naik Rp200 secara berkala. Namun sampai sekarang terus naik. Paling tinggi naik Rp2.000,” jelas Ade saat ditemui JabarEkspres.com di Pasar Ciwastra, Senin, 4 September 2023. (san)