Pemerintah Pakistan Keluarkan Perintah Pendeportasian untuk 1,7 Juta Pengungsi Afghanistan

JABAR EKSPRES – Pakistan telah memerintahkan seluruh imigran ilegal, termasuk 1,7 juta pengungsi Afghanistan, untuk meninggalkan negara ini menyusul serangkaian bom bunuh diri yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sarfraz Bugti, menuduh warga Afghanistan terlibat dalam 14 dari 24 insiden bom bunuh diri di negara tersebut sejak Januari.

“Semua sepakat bahwa kami diserang dari dalam Afghanistan dan warga negara Afghanistan terlibat dalam serangan terhadap kami. Kami punya bukti,” ujar Bugti dalam pernyataannya yang dikutip oleh Reuters hari ini.

Pakistan, yang telah menerima gelombang pengungsi Afghanistan terbesar sejak invasi Soviet ke Kabul pada 1979, kini menghadapi kebijakan tegas terkait pengungsian. Bugti menyatakan bahwa sekitar 1,73 juta warga Afghanistan di Pakistan tidak memiliki dokumen resmi untuk tinggal.

Baca Juga: Hari Guru Sedunia, Menghormati Pahlawan Pendidikan

Namun, data PBB mencatat bahwa sekitar 1,3 juta warga Afghanistan terdaftar sebagai pengungsi di Pakistan, sementara 880.000 lainnya memiliki status hukum untuk tinggal. Total pengungsi Afghanistan di Pakistan saat ini mencapai 4,4 juta jiwa.

Dalam pengumuman yang kontroversial, Bugti menetapkan tenggat waktu hingga 1 November bagi para pengungsi Afghanistan untuk meninggalkan negara tersebut. Menanggapi kebijakan deportasi ini, pemerintah interim Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban memberikan tanggapan keras.

“Sikap Pakistan terhadap pengungsi Afghanistan tak bisa diterima,” tulis juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, di situs media sosial. Ia menegaskan bahwa pengungsi Afghanistan tidak terlibat dalam masalah keamanan Pakistan dan menyerukan toleransi seiring dengan keputusan sukarela para pengungsi untuk meninggalkan negara itu.

Baca Juga: Belasan Orang Meninggal Hingga Ratusan Orang Hilang dalam Banjir Bandang di India

Juru bicara Kementerian Pengungsi dan Repatriasi Afghanistan versi Taliban, Abdul Muthalib Haqqani, menolak klaim Pakistan dengan menyatakan, “Kami menyangkal semua klaim ini karena warga Afghanistan bermigrasi ke negara lain demi keselamatan dan keamanan mereka.” Haqqani menekankan bahwa orang-orang yang mencari tempat yang lebih aman tidak mungkin menciptakan lingkungan yang tidak aman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan