JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung masih belum bisa memastikan kapan Rumah Deret Tamansari bisa dihuni. Karena saat ini pemkot masih akan melaksanakan pengerjaan tahap empat.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung Rizki Kusrulyadi mengungkapkan, harapannya rumah deret itu paling cepat bisa dihuni pada 2024 nanti. Rumah deret juga bakal diresmikan ketika siap. “Saat proses pembangunan selesai akan ada pemeliharaan. Akan diresmikan kalau sudah siap. Ya harapaya paling cepat 2024,” terangnya, Rabu (4/10).
BACA JUGA: Saksi Ungkap Pemberian Uang ke APH, Diperuntukkan Kelancaran Kasus yang Menjerat Dishub Bandung?
Rizki melanjutkan, pihaknya sempat mengupayakan bahwa sebagian yang sudah terbagun itu akan dipersilahkan bagi warga yang ingin pindah. Namun dikhawatirkan justru akan terganggu karena ada pengerjaan tahap empat. “Ada pengerjaan tahap empat. Takut terganggu juga mereka (warga calon penghuni.red),” imbuhnya.
Menurut Rizki, di pengerjaan tahap empat nanti bakal ada sejumlah aktivitas yang dilakukan. Misalnya menyempurnakan bangunan yang sudah berdiri, termasuk menuntaskan sejumlah fasilitas seperti taman.
Menurut data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung, pengerjaan proyek tahap empat rumah deret itu memiliki pagu anggaran Rp 12,4 miliar. Nama paket pekerjaannya adalah Optimalisasi pembangunan apartemen rakyat rumah deret Tamansari. Dengan pemenang lelang CV Amira Hasna Kreasi.
Di sisi lain, sejumlah warga calon penghuni rumah deret di samping Layang Pasupati itu mendesak agar segera bisa tuntas. Misalnya Jujun Junaidi. Pihaknya ingin segera bisa menempati rumah deret yang dijanjikan sejak 2017 itu. “Bagaimanapun juga tinggal di tanah air akan terasa nyaman,” ucap pria yang juga calon penghuni rumah deret tersebut.
BACA JUGA: Mulusnya Pengajuan APBD Perubahan Bernilai Fantastis di Dishub Kota Bandung
Jujun adalah satu dari 197 warga eks Tamansari yang pro dan rumahnya digusur untuk pembangunan proyek tersebut. Sampai saat ini para warga itu tinggal dengan cara kontrak di beberapa tempat sembari menunggu proses pembangunan.
Syahroni warga lain menambahkan, waktu awal komunikasi rencana pembangunan rumah deret itu warga malah sempat dijanjikan bahwa pembangunan hanya memakan waktu sekitar 6 bulan. “Dulu pembangunan dijanjikan cepat selesai karena konsepnya seperti memasang lego,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (3/10).(son)