JABAR EKSPRES- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kembali memberikan komentarnya mengenai usulan untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai ketua umum partai berlogo banteng moncong putih menggantikan Megawati Soekarnoputri. Hasto menyebutkan bahwa keputusan mengenai ketum akan diambil pada Kongres PDIP pertengahan 2025.
Dalam kongres tersebut, keputusan akan ditentukan oleh utusan dari pengurus daerah PDIP. Menurut Hasto, utusan-utusan tersebut biasanya mencermati aspirasi dari basis partai yang menghargai Bung Karno dan keluarganya.
“Dalam demokrasi arus bawah ini, penghormatan terhadap Bung Karno dan keluarganya, khususnya Bu Megawati Soekarnoputri, tak hanya sebagai pendiri PDIP, tetapi juga sebagai tokoh yang mampu mengonsolidasi partai dan menciptakan pemimpin berkualitas,” ujar Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
BACA JUGA : Ganjar Pranowo Sapa Mahasiswa Baru Unpas, Ajak Pemuda Siap Hadapi Tantang Masa Depan
Hasto menambahkan bahwa setelah Rakernas PDIP beberapa hari lalu, banyak kader masih melihat Megawati sebagai sosok sentral dalam partai.
Menurut Hasto, mayoritas pengurus daerah PDIP di seluruh Indonesia ingin partai tetap dipimpin oleh Megawati setelah Pemilu 2024. Karena Megawati dianggap sebagai figur kuat dan memiliki hubungan emosional yang kuat dengan pengurus ranting, kader, dan simpatisan.
Ketika ditanya apakah ketua umum PDIP harus memiliki hubungan keluarga atau garis keturunan dengan Soekarno, Hasto kembali menegaskan bahwa arus bawah PDIP menganggap keluarga Bung Karno sebagai ideolog dan sosok sentral partai.
“Persepsi dari arus bawah yang kami tangkap adalah keluarga Bung Karno dianggap sebagai ideolog, Bung Karno sebagai proklamator, dan bapak bangsa. Oleh karena itu, kekuatan PDIP memang berasal dari semangat Bung Karno,” ujar Hasto.
BACA JUGA : SBY Diskusi Bersama Kader Demokrat, Prabowo Resmi Jadi Capres?
Sebagai catatan, Jokowi bukanlah keturunan Bung Karno. Sementara itu, dalam PDIP terdapat tiga anggota keluarga Soekarno yang menduduki posisi strategis, yakni Megawati serta dua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Usulan untuk menjadikan Jokowi sebagai ketua umum PDIP berasal dari Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati. Guntur mengusulkan Jokowi sebagai ketua umum dan Megawati sebagai dewan pembina. Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, juga memberikan dukungannya terhadap usulan tersebut.