JABAR EKSPRES – Kemarau panjang kerap menyebabkan kebakaran, salah satunya akibat dari pembakaran sampah oleh masyarakat. Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah saat musim kemarau ini.
“Saya mengimbau kepada masyarakat, saat ini musim kemarau, hati-hati yang membakar sampah. Kalau bisa ditahan dulu, jangan dibakar. Karena ini bisa merembet seperti beberapa kejadian yang lalu,” ucapnya saat ditemui awak media di alun-alun Kota Cimahi Selasa, 03 Oktober 2023.
BACA JUGA: Rumah Deret Tamansari Belum Bisa Dihuni, Kompensasi Uang Kontrakan untuk Warga juga Mampet
Selain kebakaran sampah, kemarau panjang ini juga berdampak pada krisis air bersih. Masyarakat yang terkena imbas kekeringan, mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sudah lebih dua bulan di beberapa titik memang sudah krisis air bersih,” terangnya.
Melalui BPDB Kota Cimahi, pemerintah telah menyalurkan air bersih dibeberapa titik yang terdampak krisis air bersih.
“Yang jelas sudah cukup banyak titik-titik krisis air bersih ini, dan kami pun sudah memberikan bantuan berupa air bersih dalam tangki dan itu sedikit meringankan,” tambahnya.
Kemarau panjang yang menyebabkan sebagian wilayah di Cimahi mengalami kekeringan, pemerintah menggelar Sholat Sunnah Istisqa di lapang alun-alun Kota Cimahi untuk meminta hujan.
BACA JUGA: Kekeringan dan Kemarau Panjang, Debit Air Situ Cileunca Turun 50 Persen
Dalam sambutannya, Dikdik menyampaikan kekeringan yang melanda sudah cukup lama, maka dia meminta RahmatNya untuk turun hujan.
“Momen ini adalah hal yang harus dilakukan, dikala saat kita mengalami kesulitan. Kita harus jadikan momen ini untuk introspeksi diri dan untuk mengevaluasi,” ucapnya.
Dikdik berharap, dengan pelaksanaan sholat Istisqa ini dapat lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dan menjadikan momentum untuk melangkah menjadi lebih baik. (Firman)