JABAR EKSPRES – Kementerian Dalam Negeri Turki mengeluarkan pernyataan resmi terkait ledakan yang terjadi di dekat parlemen Ankara, menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh dua teroris.
Menurut rilis resmi yang dikutip oleh AFP, dua teroris tiba di gerbang masuk Direktorat Jenderal Keamanan Kementerian Dalam Negeri dan segera melancarkan serangan. “Salah satu teroris meledakkan dirinya, sementara yang lain berhasil dilumpuhkan,” demikian disampaikan oleh Kemendagri Turki.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat ketika kedua teroris menggunakan kendaraan komersial untuk mencapai lokasi target. Ledakan yang terjadi menyebabkan dua petugas polisi di lokasi mengalami luka-luka, namun belum ada laporan warga yang menjadi korban dalam serangan ini.
Baca Juga: AS dan Jepang Peringati Kelompok Hacker yang Didukung Tiongkok
Ini bukan kali pertama Turki mengalami serangan bom. Pada Desember 2022, sebuah bom mobil meledak di Provinsi Diyarbakir, menimbulkan luka-luka pada delapan polisi. Media Turki, Anadolu Agency, melaporkan bahwa insiden saat itu terjadi ketika kendaraan dinas polisi antihuru-hara melintas di jalan raya Diyarbakir Mardin.
Pada November tahun sebelumnya, serangan bom juga terjadi di Istanbul, menewaskan enam orang. Pemerintah Turki kemudian menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan afiliasinya, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), sebagai dalang serangan tersebut. Meskipun demikian, kelompok Kurdi membantah keterlibatan mereka dalam serangan di Istanbul. Kami akan terus memberikan informasi terkini seputar perkembangan situasi ini.