JABAREKSPRES – Keberadaan Agen BRILink yang dimiliki BRI telah mendapat pengakuan secara global dengan memperoleh penghargaan ‘Innovation in Digital Bangking Awards 2023’ yang diberikan oleh The Banker.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, penghargaan ini merupakan satu dari 18 yang telah diberikan The Banker untuk kategori Transformation Project.
‘’Jadi penghargaan ini diberikan kepada pelaku usaha layanan jasa keuangan baik bank maupun non-bank,’’ kata Sunarso dalam keterangannya.
Menurut Sunarso, penghargaan ini telah melalui seleksi ketat dan telaah mengalahkan banyak pesaing dari kalangan perbankan Internasional.
Penghargaan ini jadi salah satu bukti, sebagai keberhasilan transformasi digital dan culture yang telah dilakukan BRI sejak 2015 lalu.
Prestasi ini juga merupakan bukti bahwa BRI telah berhasil menerapkan strategi hybrid banking dalam memberikan layanan keuangan secara lebih luas kepada masyarakat.
‘’Bri telah berhasil memberikan inklusi keuangan yang menyentuh kalangan masyarakat hingga pelosok negeri,’’ ujar Sunarso.
Dia mengatakan, perolehan penghargaan dari The Banker ini merupakan bukti bahwa inovasi yang dilakukan BRI telah menciptakan nilai tambah untuk masyarakat.
‘’Agen BRILinK banyak memberikan manfaat bagi masyrakat dan membuka akses layanan sampai ke pelosok negeri,’’ tuturnya.
Sunarso mengatakan, perolohan penghargaan ini merupakan wujud komitmen insan BRILian atau karyawan BRI dalam memberikan pelayanan terbaik untuk nasbah dan seluruh masyarakat.
Sejauh ini jumlah Agen BRILink telah mencapai 666.038 yang tersebar di 59.205 desa.
‘’Agen BRILink telah mencover lebih dari 80 persen keberadaan desa di Indonesia,’’ cetusnya.
Sunarso menyebutkan, untuk tingkat pertumbuhan Agen BRILink telah mencapai 16,9 persen per tahun dengan volume transaksi mencapai Rp675,8 triliun.
Keberadaan Agen BRILink juga telah memberikan manfaat kepada masyarakat dengan sistem sharing economy atau pendapatan.
BRI mencatat keutungan yang diberikan kepada para Agen BriLink selama enam bulan pertama 2023 ini telah mencapai sekitar Rp728,6 miliar.
‘’Bahkan fee ini yang diterima agen laku pandai lebih besar sekitar 2 atau bahkan 3 kali dari BRI atau sekitar Rp 2 Triliun,’’ kata dia.
‘’Bukti ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia mesih menyukai transaksi dengan cara cash,’’ pungkas Sunarso.